Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis, Kasmarni, turut hadir dalam Sarasehan Nasional yang digelar di Gedung MPR RI, Selasa (20/5). Dalam forum strategis tersebut, Kasmarni tampil sebagai salah satu dari sedikit Kepala Daerah perempuan yang secara aktif menyuarakan pentingnya peran Pemerintah Daerah dalam memperkuat ketahanan ideologi dan sosial masyarakat.
Kasmarni menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada MPR RI atas penyelenggaraan sarasehan yang dianggapnya sangat relevan dengan tantangan zaman. Ia menekankan bahwa di tengah arus informasi global yang deras, peran Daerah dalam membumikan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin krusial.
“Sebagai Kepala Daerah, kami melihat langsung bagaimana masyarakat di tingkat akar rumput semakin terpapar oleh pengaruh luar, baik melalui media sosial, budaya asing, maupun pola pikir yang tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa,” ungkap Kasmarni. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkalis menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam setiap kebijakan.
Kasmarni juga menyoroti posisi geografis Bengkalis yang terletak di pesisir dan berdekatan dengan jalur perdagangan internasional seperti Selat Malaka. Menurutnya, kondisi tersebut menghadirkan tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas sosial dan identitas kebangsaan di tengah keberagaman budaya dan masuknya pengaruh asing.
“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga membangun nilai dan karakter masyarakat. Kami percaya, kemajuan daerah harus berjalan beriringan dengan penguatan ideologi dan karakter masyarakat yang berlandaskan Pancasila,” tambahnya.
Sarasehan ini, lanjut Kasmarni, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta antar lembaga dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia berharap hasil dari pertemuan ini dapat memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh dan bermartabat di kancah global.
Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam sambutannya menegaskan bahwa dunia saat ini sedang berada dalam era ketidakpastian global. Pergeseran kekuatan geopolitik, krisis energi, konflik antarnegara, dan perang teknologi menjadi tantangan nyata yang harus diantisipasi bersama.
Di tengah situasi global yang cepat berubah, Muzani menekankan pentingnya Pancasila sebagai jangkar utama bangsa. Menurutnya, forum-forum seperti sarasehan ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa dalam menjaga arah dan tujuan nasional.
Sarasehan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, akademisi, unsur TNI/Polri, tokoh masyarakat, serta para Kepala Daerah dari seluruh Indonesia. Diskusi yang berlangsung menjadi ruang strategis untuk mencari solusi dalam memperkuat ketahanan nasional, khususnya dari sisi ideologi di tengah tekanan geopolitik global yang semakin kompleks.