Pekanbaru (ANTARA) - Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mencopot Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil usai insiden pengeroyokan yang terjadi di halaman Mapolsek Bukit Raya pada Sabtu malam (19/4).
Tindakan tegas itu diambil sebagai bentuk evaluasi atas kelalaian pengawasan di lingkungan institusi kepolisian.
“Saya langsung copot Kapolsek,” tegas Irjen Herry seperti yang diterima ANTARA, Selasa.
Pencopotan ini dilakukan menyusul penanganan kasus pengeroyokan yang melibatkan sejumlah debt collector, yang memicu keresahan publik.
Irjen Herry menyatakan tidak akan mentolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk aksi premanisme berkedok penagihan utang.
“Saya sudah perintahkan, tegas kepada seluruh jajaran. Tindak seluruh bentuk aksi premanisme. Siapapun dan apapun apabila ada melakukan aksi premanisme, tindak setegas-tegasnya,” katanya.
Kapolda menegaskan, setiap pelanggaran hukum akan diproses secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu, baik dilakukan masyarakat umum maupun oknum internal Polri.
“Mutasi ini adalah bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan dan pengawasan. Ini juga peringatan keras bagi seluruh jajaran agar menjaga wilayahnya tetap aman, personelnya disiplin, dan mampu menjawab ekspektasi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, mutasi bukan hanya rotasi rutin, tetapi cerminan komitmen institusi dalam menjaga integritas pelayanan publik. Ia menekankan bahwa jabatan adalah amanah yang tidak boleh dikhianati oleh kelalaian atau pembiaran.
“Saya instruksikan seluruh jajaran agar meningkatkan kewaspadaan, kecepatan bertindak, dan kepekaan terhadap situasi kamtibmas. Jangan beri ruang sedikit pun kepada pelanggaran hukum,” ujar Kapolda.
Irjen Herry juga memastikan Polda Riau akan terus mengedepankan penegakan hukum yang adil dan berorientasi pada perlindungan masyarakat.
"Mari kita jaga marwah institusi ini dengan disiplin, dedikasi, dan integritas,” tutupnya.