PTPN IV Regional III kapalkan 10.000 ton CPO bersertifikasi RSPO SG senilai USD9 juta ke Eropa

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, palmCo

PTPN IV Regional III kapalkan 10.000 ton CPO bersertifikasi RSPO SG senilai USD9 juta ke Eropa

Direktur Pemasaran dan Komersial PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo Ryanto Wisnuardy saat melepas pengapalan perdana 10.000 ton CPO bersertifikasi RSPO SG senilai USD9 juta dari pelabuhan Pelindo Dumai, Riau, dengan tujuan akhir Italia. Ia mengatakan Pengiriman CPO bersertifikasi RSPO SG tersebut merupakan yang pertama dan menjadi tonggak sejarah di PTPN IV PalmCo yang diproduksi Regional III Riau. (ANTARA/HO-PalmCo Regional III)

Pekanbaru (ANTARA) - Holding Perkebunan Nusantara (Persero) melalui anak usahanya PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo melakukan pengapalan perdana 10.000 ton crude palm oil yang telah mengantongi sertifikasi segregation roundtable on sustainable palm oil (SG RSPO).

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta mengatakan dari pengiriman perdana CPO berkualitas tinggi melalui Pelabuhan Pelindo Dumai, Provinsi Riau dan bekerjasama dengan PT Kharisma Bersama Nusantara (KPBN) Inacom tersebut, korporasi berpotensi turut menyumbang devisa negara mencapai 9 juta US Dollar.

"Alhamdulillah, hari ini kita mengapalkan 10.000 ton CPO bersertifikasi segregation RSPO ke Eropa melalui pelabuhan Dumai. CPO ini merupakan hasil produksi dari teman-teman kita di PTPN IV Regional III yang sebelumnya telah mengantongi RSPO model identity preserved," kata Jatmiko, Jumat (14/2/2025).

Awal tahun ini, PTPN IV PalmCo melalui wilayah operasional Regional III yang berlokasi di Provinsi Riau berhasil mengantongi sertifikasi RSPO model Identity Preserved Segregation, yang merupakan produk CPO dengan nilai premium signifikan untuk pasar global.

CPO bersertifikasi RSPO SG tersebut dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun, yang beroperasi di bawah manajemen PTPN IV di Riau.

Jatmiko mengatakan bahwa sertifikasi internasional tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi serta dapat diidentifikasi secara komprehensif, mulai dari on-farm hingga ke off-farm.

Melalui sertifikasi tersebut, PTPN IV PalmCo pun berpotensi mendapat tambahan nilai atau added value berupa premium price mencapai USD40 per metrik ton.

"Sertifikasi RSPO model IP Segregation ini bukan hanya sekedar premium price maupun kemampuan kita bersaing di pasar global, namun merupakan wujud komitmen kita untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan," tuturnya.

Sementara itu Direktur Pemasaran dan Komersial PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo Ryanto Wisnuardy menambahkan bahwa pada tahun ini, Korporasi PalmCo menargetkan untuk mampu memproduksi dan mengapalkan sebanyak 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah bersertifikat RSPO SG.

Jumlah itu setara 4,6 persen dari total produksi rata-rata tahunan perusahaan yang mencapai 2,58 juta metrik ton per tahun. Melalui sertifikasi ini, PTPN IV PalmCo menargetkan memperoleh tambahan premium price sebesar 3,6 juta US Dollar.

"Target itu kami ambil dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran premium price 20 sampai dengan 50 US Dollar per metrik ton. "Dengan asumsi rata-rata 30 US Dollar per metrik ton, maka diestimasikan akan memberikan nilai tambah USD3,6 juta," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa PTPN IV Regional III merupakan yang pertama yang berhasil mengantongi dan mengapalkan produk CPO RSPO SG tersebut. "Ini menjadi tonggak sejarah betul di PTPN, karena Regional III yang pertama kalinya melakukan ekspor sertifikasi SG. Saya mengapresiasi Regional III, karena telah menjadi motor penggerak diberbagai hal," puji Ryanto.

Meski begitu, ia tetap meminta agar PTPN IV Regional III terus berinovasi, termasuk memanfaatkan peluang memenuhi standar food grade sehingga premi yang diperoleh dapat lebih ditingkatkan.

Dalam kesempatan yang sama, Ryanto turut menyampaikan apresiasi kepada Inacom KPBN yang telah menyiapkan tangki khusus penyimpanan CPO bersertifikasi RSPO SG. "Terimakasih kepada KPBN, tanpa KPBN ekspor tidak berjalan. RSPO SG ini agak berbeda, karena dia harus murni dan terpisah dengan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap menyatakan bahwa sepanjang 2025 ini, Regional III ditargetkan mampu memproduksi sebesar 60.000 metrik ton CPO bersertifikasi RSPO model IP SG.

"Insya Allah, tahun ini, kita menargetkan mampu memproduksi dan mengapalkan 60.000 ton CPO bersertifikasi IP Segregation yang memiliki premium price sebesar 40 US Dollar per Metric Ton. Dengan adanya sertifikasi IP ini, tidak hanya membawa added value, namun juga kontribusi kita untuk terus mengoptimalkan peluang, memaksimalkan perbaikan, dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjawab tantangan," tuturnya.

Kegiatan pengapalan perdana secara simbolis yang dilaksanakan dengan melepas kapal tanker dengan nama lambung Cherry Tonda yang rencananya akan berlabuh di Italia, Eropa.