Empat pria jadi tersangka usai aksi premanisme viral di sosmed

id Aksi premanisme di Jalintim

Empat pria jadi tersangka usai aksi premanisme viral di sosmed

Polda Riau saat pengungkapan kasus aksi premanisme di Jalintim Pelalawan (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Empat pria berinisial SFL, AI, JZ, dan TA ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan aksi premanisme terhadap seorang pengemudi ekspedisi di Jalan Lintas Timur, Kabupaten Pelalawan.

Kasatreskrim Polres Pelalawan Gede Yoga dalam konferensi pers, Rabu, mengungkapkan polisi telah mengamankan tiga orang dugaan premanisme, sementara satu tersangka lainnya masih buron.

Ia menjelaskan kejadian bermula pada Senin (20/1) ketika korban sedang mengantarkan barang ekspedisi ke Pelalawan. Korban merasa diikuti dan berkali-kali dipepet oleh mobil lain.

"Salah satu pelaku kemudian membentak korban dan menanyakan muatan yang dibawanya. Sambil mengendarai mobil, korban menjawab ia membawa paket. Ia enggan berhenti karena saat itu berada di jalan yang sepi," jelas Gede.

Akibat kejadian tersebut, ia mengalami trauma dan tak ingin kembali melakukan pengantaran di jalur tersebut.

"Motif para pelaku masih kami dalami, tetapi mereka mengklaim hanya ingin memeriksa barang bawaan korban karena mencurigai muatan tersebut berisi minyak," lanjutnya.

Saat melakukan hal tersebut, tersangka juga mengaku sebagai wartawan dan menunjukkan ID pers dari perusahaan media.

Dari perkara ini, aparat kepolisian menyita sejumlah barang bukti, termasuk tiga unit mobil, yakni Pikap Carry, Avanza, dan X-Trail.

Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 335 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman satu tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, kejadian ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok @chikachika570 dan ditonton lebih dari satu juta kali.

Dalam video tersebut, tampak seorang sopir mobil pickup diberhentikan paksa oleh sekelompok pria yang mengendarai mobil Avanza hitam. Sopir yang merekam kejadian tersebut mengungkapkan kekesalannya.

“Kami diberhentikan secara paksa ini. Ramai-ramai mereka mengejar dan memberhentikan kami,” ujarnya.