Jiuquan (ANTARA) - Peluncuran wahana antariksa berawak Shenzhou-19 merupakan sebuah kesuksesan besar, demikian menurut Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).
China pada Rabu (30/10) meluncurkan wahana antariksa berawak Shenzhou-19 dan mengirimkan tiga taikonautnya, termasuk seorang engineer antariksa wanita pertama negara tersebut, ke stasiun luar angkasa Tiangong yang mengorbit untuk menjalankan misi selama enam bulan.
Wahana antariksa tersebut, yang menumpang roket pengangkut Long March-2F, lepas landas pada pukul 04.27 Waktu Beijing (pukul 03.27 WIB) dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut, ungkap CMSA.
Sekitar 10 menit setelah lepas landas, wahana antariksa berawak Shenzhou-19 memisahkan diri dari roket pengangkut dan memasuki orbit yang telah ditentukan, kata CMSA.
Usai memasuki orbit, Shenzhou-19 akan melakukan manuver pertemuan (rendezvous) dan penambatan (docking) secara cepat dan otomatis dalam waktu sekitar 6,5 jam dengan porta depan modul inti Tianhe di stasiun luar angkasa tersebut, sehingga membentuk kombinasi tiga modul dan tiga wahana antariksa.
Shenzhou-19 merupakan misi penerbangan ke-33 dari program antariksa berawak sekaligus misi berawak keempat China selama tahap pengaplikasian dan pembangunan stasiun luar angkasa negara tersebut.
Baca juga: SpaceX luncurkan misi penerbangan antariksa berawak baru komersial pertama
Baca juga: Wahana antariksa kargo China Tianzhou-5 berpisah dari stasiun luar angkasa