Palestina kecam Israel pakai kelaparan sebagai senjata untuk anak di Jalur Gaza

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Palestina

Palestina kecam Israel pakai kelaparan sebagai senjata untuk anak di Jalur Gaza

Otoritas Palestina pada Selasa (22/10/2024) menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil dan anak-anak di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)

Gaza City, Palestina (ANTARA) - Otoritas Palestina pada Selasa (22/10) menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil dan anak-anak di Jalur Gaza.

"Lebih dari seperempat juta truk bantuan telah dicegah oleh tentara Israel sejak dimulainya perang genosida mereka pada Oktober 2023," kata Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan.

"Angkatan penjajah Israel terus memperkuat kebijakan kelaparan, terutama di Gaza utara," tambah pernyataan tersebut.

Kantor media juga menyebutkan bahwa Israel telah menutup penyeberangan Rafah, rute penting untuk pengiriman bantuan dari Mesir ke Gaza, selama 169 hari dan memperketat blokade yang mencekik wilayah tersebut.

"Mencegah masuknya truk bantuan adalah bagian dari kebijakan Israel yang menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil, terutama anak-anak, dengan menolak memberi mereka makanan, susu bayi, dan suplemen gizi," tambahnya.

"Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kata kantor media, mengecam diamnya dunia internasional terhadap "kejahatan brutal ini yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza."

Tentara Israel meningkatkan serangan besar-besaran di Gaza utara di tengah pengepungan yang membuat puluhan ribu orang tanpa makanan dan air.

Lebih dari 600 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 5 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan ini merupakan episode terbaru dari kebrutalan Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.700 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 100.300 lainnya sejak tahun lalu setelah serangan Hamas.

Perang Israel di Gaza telah mengusir hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang masih berlangsung, yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Baca juga: Amerika Serikat menginginkan pemerintahan yang dipimpin Palestina di Gaza

Baca juga: Jumlah korban tewas bertambah setelah Israel serang fasilitas UNRWA di Gaza


Sumber: Anadolu