Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau menyatakan, Pekanbaru ditunjuk sebagai salah satu tempat untuk melakukan rukyatul hilal guna memberi masukan terhadap Kemenag dalam menetapkan awal puasa Ramadhan 1435 Hijriah.
"Kita berencana tanggal 27 Juni 2014 menggelar acara melihat anak bulan. Dengan lokasi yang telah kita tetapkan berada di Hotel Premier Pekanbaru," ujar Kepala Kanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor di Pekanbaru, Selasa.
Menurutnya, dipilihnya lokasi untuk melakukan rukyatul hilal di kota tersebut karena hotel berbintang itu karena dinilai yang paling tinggi diantara gedung-gedung yang ada di ibu kota Provinsi Riau.
Pihaknya tetap komit mengikuti metode yang ditetapkan oleh Kemenag, beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam juga melakukan metode menurut kepercayaannya masing-masing dalam menetapkan awal Ramadhan.
"Terkait adanya perbedaan dalam menentukan awal puasa Ramadhan 1435 Hijriah atau pada tahun 2014, pihaknya mengimbau agar hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi menjadi persoalan yang serius," katanya.
Masyarakat, lanjutnya, diminta untuk dapat menjadikan perbedaan yang terjadi bukan sebagai pemecah belah umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan penentuan jatuhnya Idul Fitri 1435 Hijriah, melainkan dijadikan sebagai rahmat.
"Masyarakat dapat memilih kapan akan mulai melaksanakan puasa, sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Pemerintah baru akan memutuskan awal puasa melalui hasil pertemuan bersama dengan ormas-ormas Islam, setelah melihat anak bulan," ucapnya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa bulan Ramadhan 1453 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014, kata Yunahar Ilyas, ketua PP Muhammadiyah bagian Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam.
"Berdasarkan hasil hisab wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid kami, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1435 H dan dimulainya puasa Ramadhan jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014," katanya.
Yunahar mengatakan penentuan awal puasa itu didasarkan pada Maklumat PP Muhammadiyah nomor 02/MLM/I.0/E/2014, tanggal 09 Rajab 1435 H/8 Mei 2014.
Ia mengharapkan apabila terdapat perbedaan awal puasa dari pihak lain agar tidak mengganggu kesatuan umat Islam dan mengedepankan toleransi, ukhuwah serta saling menghargai atas perbedaan dalam menjalankan ibadah.
"Perbedaan itu termasuk perbedaan dalam waktu memulai dan mengakhiri ibadah puasa Ramadhan. Ukhuwah jangan dimaknai secara sempit sebagai penyatuan cara beribadah, tetapi dikembangkan ke hal-hal yang lebih luas untuk membangun tatanan kehidupan umat dan bangsa yang memberikan ruang untuk kemajemukan dan membangun peradaban yang tinggi," kata dia.
Berita Lainnya
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Kemenag targetkan pembangunan 160 KUA ramah lingkungan pada 2025
16 December 2024 16:51 WIB
Kemenag RI mulai proses seleksi maskapai penerbangan haji 2025
13 December 2024 9:49 WIB
Kemenag RI komitmen tingkatkan kesejahteraan guru
07 December 2024 15:27 WIB
Kementerian Agama RI hadirkan 1.000 madrasah inklusi bagi penyandang disabilitas
05 December 2024 16:03 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Menko PMK Pratikno dorong Kemenag perkuat sains dan digitalisasi pendidikan
25 October 2024 15:26 WIB
Kemenag ingatkan sanksi bagi pelaku usaha apabila tidak urus sertifikasi halal
15 October 2024 15:49 WIB