Malang, (Antarariau.com) - Dua kelompok mahasiswa asal wilayah Indonesia timur yang saat ini menempuh pendidikan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur, sepanjang Senin (26/5) malam hingga Selasa, bentrok karena kesalahpahaman.
Dua kelompok mahasiswa asal Ambon dan Sumba tersebut terlibat saling serang di kawasan Jalan Batu Permata, Tlogomas. Kelompok mahasiswa yang semula jumlahnya tidak lebih dari 20 orang itu menjadi makin banyak setelah mereka terlibat aksi saling lempar batu, bahkan ada yang membawa senjata tajam.
Warga di kawasan Tlogomas Syaifuddin mengaku terganggu dengan ulah sekelompok mahasiswa yang bentrok tersebut.
"Bagaimana kami tidak merasa cemas dan merasa nyaman kalau banyaknya mahasiswa di daerah ini justru membuat kami tidak aman karena ulah mereka," tegasnya.
Menurut Saifuddin yang juga menjadi saksi terjadinya bentrok antarmahasiswa itu, awalnya ada kelompok mahasiswa asal Ambon dan Sumba yang sama-sama tongkrong di sekitar taman terapi Tlogomas. Namun, salah satu kelompok dari mereka ada yang mabuk-mabukan.
Hanya saja, bagaimana awalnya, salah satu kelompok ada yang tersinggung.
"Tadi malam memang ada yang mbleyer-bleyer sepeda motornya cukup keras dan memekakkan telinga. Setelah itu, terjadi saling serang dan jumlahnya makin banyak, bahkan bentrok itu menjadi semakin besar," ujarnya.
Kedua kelompok itu, lanjut dia, saling mengejar, bahkan aksi kejar-kejaran antarmahasiswa itu hingga jauh di sepanjang jalan raya. Dan, puncaknya terjadi penyerbuan di indekos Jalan Raya Tlogomas Gang 6 yang berlanjut ke Gang 8.
Akibat serangan antarmahasiswa itu sejumlah kaca indekos di Tlogomas Gang 6 dan Gang 8 hancur. Dan, salah seorang mahasiswa asal Sumba mengalami luka bacok yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Untuk melerai dan mengamankan dua kelompok yang bentrok tersebut, satu truk Brimob dari Ampeldento, personel dari Polsek Lowokwaru, Blimbing, dan Kedungkandang dikerahkan.
Hingga polisi datang pun, bentrok saling lempar batu itu belum juga reda, bahkan ada beberapa mahasiswa yang megacung-acungkan senjata tajam.
Akhirnya, polisi harus membunyikan tembakan ke atas (peringatan) hingga tiga sampai empat kali. Pihak kepolisian mengamankan sedikitnya 20 orang mahasiswa yang terlibat bentrok besar-besaran di kawasan Jalan Raya Tlogomas.
Meski bentrok sudah selesai dan sejumlah mahasiswa diamankan, puluhan personel kepolisian masih tetap berjaga dengan peralatan lengkap di kawasan Jalan Batu Permata dan di indekos yang menjadi sasaran pelemparan batu.
"Kami khawatir kalau terjadi bentrok susulan karena balas dendam," ujar petugas kepolisian Sukadi.
Sebelumnya, Jumat (23/5) juga terjadi bentrok serupa di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Namun, saat itu mahasiswa asal Sumba dan Ambon bersatu, melawan mahasiswa asal Kalimantan.