Selatpanjang (ANTARA) - Asisten II Setda Kepulauan Meranti Rokhaizal menyebutkan, perlu kesadaran untuk menjaga hutan dan lahan agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), karena akan berdampak buruk bagi kesehatan dan pencemaran udara.
"Sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi dan menyatukan tekad saling bahu membahu dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Meranti," kata Rokhaizal dalam kegiatan sosialisasi penanggulangan karhutla di Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Selatpanjang, Kamis.
Dia mengajak seluruh jajaran instansi pemerintah daerah, swasta, dan seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Ia mengatakan sebagian besar kondisi lahan di Kepulauan Meranti berupa gambut yang berpotensi menyebabkan kebakaran akan meluas secara cepat dan menimbulkan asap.
"Secara khusus saya meminta kepada penegak hukum untuk tetap fokus dalam melakukan penyelidikan. Penyidikan dan upaya hukum pada kasus pembakaran hutan dan lahan sehingga dapat memberikan efek jera bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan," sebutnya.
Ditambahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Muhlisin melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Ismail, kegiatan yang diselenggarakan oleh pihaknya merupakan amanat BNPB RI mengingat daerah Riau diindikasikan rawan kebakaran hutan lahan.
"Kami menggandeng pihak kejaksaan agar dapat memberikan pemahaman hukum kepada camat dan kepala desa, agar bagaimana nanti ke depannya jika terjadi kebakaran hutan dan lahan bisa ditanggulangi sebagaimana mestinya," ujarnya.
Dapat disampaikan juga, kegiatan itu menghadirkan narasumber Kasi Intel Kejaksaan Negeri Meranti Tiyan Andesta dan dihadiri Sub Koordinator Perundang-undangan Bagian Hukum Setda Kepulauan Meranti Aznir, camat dan kepala desa se Kepulauan Meranti.
Tanggulangi karhutla, Pemkab Meranti ajak semua pihak peduli lingkungan
Asisten II Setda Kepulauan Meranti, Rokhaizal. (ANTARA/Rahmat Santoso)
