Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin (5/5) melaksanakan pelatihan menjahit dan membordir bagi kaum perempuan dan remaja putus sekolah dari keluarga prasejahtera selama 50 hari di hotel Nirvana diikuti sebanyak 31 peserta.
Hj Emi Jumrah, mewakili Hj Eva Yuliana, SE, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menyampaikan kegiatan jahit menjahit dan bordir merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi kaum perempuan Kabupaten Kampar supaya dapat menambah pengetahuan serta pendapatan keluarga.
"Jangan ragu-ragu memberdayakan kemampuan dan potensi diri dari masing-masing, supaya kaum perempuan mampu menjadi pelaku pembangunan, sehingga dapat berperan memberikan ilmu pengetahuan, maka jangan sia-siakan ilmu yang diberikan oleh pelatih," ujarnya saat membuka pelatihan menjahit dan membordir itu.
Jadilah perempuan yang terampil dan mampu berwirausaha dengan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pelatihan tersebut, kata dia.
Hj Erlis Suryani Alfisyahri, SE, Ketua Panitia menyampaikan bahwa dilaksanakan kegiatan itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kaum perempuan dalam bidang menjahit dan membordir untuk mewujudkan lima Pilar Pembangunan pada pilar kedua "Peningkatan Ekonomi Kerakyatan" untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Peserta yang mengikuti berasal dari perwakilan masyarakat dari 21 kecamatan, 10 orang untuk pelatihan membordir dan 21 peserta menjahit dibawah asuhan Mama Gadi dari Sumatera Barat dan Tasik Bordir dari Bangkinang Kota.
Pelaksanaan kegiatan dibagi per 25 hari, untuk menjahit dilaksanakan selama 25 hari sejak (3 sampai 27 mei) dan membordir dari (28 mei sampai 21 Juni)
Mereka diajari cara membordir bunga timbul, menyorder, melukis pola, bordir biku-biku, bunga-bunga, kerancang dan belajar mengenal mesin jahit, teknik mengukir, membuat pola baju dan menggunting pola dan menjahit. (Adv)
