Bangkinang, (Antarariau.com) - Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar meminta agar kebiasaan buruk yang tidak patut ditiru berupa mencoret pakaian seragam dan konvoi dijalan oleh siswa SMA dan sederajat saat pengumuman kelulusan agar tidak lagi dilakukan.
Kadisdik Jawahir, mengeluarkan larangan bagi seluruh peserta Ujian Nasional tingkat SMA sederajat agar tidak mencoret pakaian seragam sekolah juga melarang siswa konvoi di jalan raya saat pengumuman kelulusan UN.
"Aksi coret pakaian seragam bukanlah budaya orang timur dan lebih baik pakaian itu dikumpulkan dan diberikan kepada siswa yang tak mampu sehingga lebih bermanfaat, berikan kepada adik-adik yang membutuhkannya," kata Jawahir, Selasa (29/4).
Selain itu, hura-hura dengan konvoi di jalan raya juga sangat dilarang karena akan bisa mengganggu keselamatan jiwa siswa itu sendiri dan juga menggnggu pengguna jalan raya lainya.
"Kita akan umumkan kelulusan itu sore hari dan siswa jangan ada yang hura-hura atau konvoi kendaraan di jalan raya," katanya.
Dia berharap agar siswa lebih fokus mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau bagi yang tak kuliah mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dengan mengikuti lembaga kursus.
Beri Sanksi
Sementara itu, pihak SMAN 2 Bangkinang akan memberikan sanksi administrasi kepada siswanya yang terbukti melanggar dengan melakukan aksi coret seragam sekolah atau konvoi di jalan raya.
"Jika terbukti siswa melanggar maka akan diberikan sanksi administrasi dengan ditunda penandatanganan ijazahnya,” kata wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Syahrial. (Adv)
Kadisdik Kampar Minta Siswa Tidak Coret Seragam
