55 perusahaan asuransi umum di Pekanbaru bahas polis kendaraan listrik

id asuransi, kendaraa, listrik

55 perusahaan asuransi umum di Pekanbaru bahas polis kendaraan listrik

55 perusahaan asuransi kendaraan bermotor di Pekanbaru, Riau melakukan pertemuan untuk membahas bagaimana penanganan polis asuransi bagi kendaraan listrik, Pekanbaru, Rabu (21/2/2024). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 55 perusahaan asuransi kendaraan bermotor di Pekanbaru bertemu guna membahas penanganan polis asuransi bagi kendaraan listrik, seiring kebijakan pemerintah membuka keran perdagangan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Ketua AAUI Pekanbaru Sugiantomengatakan pertemuan 55 perusahaan ini penting untuk membahas kesepakatan dan sikap untuk mengatasi permasalahan polis asuransi yang datang dari pengguna mobil listrik.

"Saat ini pemerintah menggalakkan pemakaian mobil listrik dengan memberikan stimulus, hal ini perlu disikapi ketika pengguna ingin mengasuransikan kendaraannya," kata dia di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan perusahaan asuransi perlu merumuskan kesepakatan bersama apakah akan menggunakan polis asuransi kendaraan konvensional untuk kendaraan listrik atau punya aturan khusus untuk kendaraan itu.

Karenanya ia mengajak agar peserta mengikuti event ini dan sama-sama berdiskusi supaya kedepan industri asuransi tidak salah menetapkan kebijakan polis mobil listrik.

Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Endang Nuryadin mengapresiasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) yang telah menginisiasi kegiatan workshop ini dengan mengangkat tema Electric Vehicle karena sangat penting dan relevan dengan perkembangan zaman atas kendaraan listrik.

Saat ini dunia sedang gencar beralih ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Hal ini tentu saja membawa dampak positif bagi industri asuransi, khususnya dalam hal permintaan terhadap asuransi kendaraan listrik.

"Pangsa pasar industri otomotif di Indonesia masih sangat menarik bagi investor domestik maupun luar negeri. Dengan rasio kepemilikan kendaraan yang masih rendah yaitu 99 per 1000 penduduk, pertumbuhan industri otomotif di Indonesia akan sangat menjanjikan. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan kredit kendaraan bermotor yang meningkat sebesar 1.7% dalam sebulan. BRIN memprediksikan di tahun 2040, 57% pangsa pasar otomotif akan dikuasai oleh mobil listrik" kata Endang.

Dominasi bahan baku yang masih sebagian besar berupa barang impor cukup mempengaruhi tingginya harga kendaraan listrik. Pembentukan ekosistem kendaraan listrik harus dipercepat, salah satu yang krusial adalah infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum/PKLU. Saat ini baru tersedia 332 SPKLU dan 369 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang mayoritas masih terpusat di wilayah Jawa Bali (>60%).

Otoritas Jasa Keuangan menegaskan dukungan terhadap Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dicanangkan Pemerintah dalam menuju pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan insentif.

"Pada tahun 2022 OJK telah mengeluarkan Insentif di sektor Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) untuk meningkatkan peranan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung program KBLBB baik untuk pembelian KBLBB maupun pengembangan industri hulu KBLBB,"kata Endang.