Polisi ini bopong nenek 93 tahun agar bisa mencoblos

id Ditlantas Polda Riau

Polisi ini bopong nenek 93 tahun agar bisa mencoblos

Personel Ditlantas Polda Riau Aipda Ralon Manurung saat menggendong nenek Syamsiah usai salurkan hak suara di TPS. (ANTARA/HO-Ditlantas Polda Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Ditlantas Polda Riau Aipda Ralon Manurung yang di bawah kendali operasi (BKO) Polres Pelalawan membopong seorang nenek berusia 93 tahun ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya pada Rabu (14/2).

Hal ini diceritakan Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat,Jumat.

Saat itu AipdaRalon Manurung membantu seorang nenek bernama Syamsiah agar dapat memilih di TPS 05, Desa Puncak Indah Sorek 1, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Nenek Syamsiah mau tak mau harus dibopong karena tak kuat berjalan.

Ralon Manurung sendiri merupakan petugas yang saat itu bertugas mengamankan TPS 05. Saat sedang mengawasi keamanan, Ralon Manurung tiba-tiba melihat sosok nenek Syamsiah sedang duduk di lapangan TPS 05.

Melihat itu,Ralon Manurung langsung mendekat, menyapa dan menanyakan kabar nenek teraebut.

Spontan Syamsiah, menjawab maksud keberadaannya di lapangan tersebut yang ingin mencoblos, namun tak kuat lagi untuk berjalan.

Personel Sie BPKB Subdit Regident Ditlantas Polda Riau yang sering disapa Ralon ini langsung membantunya berdiri dan menuntunnya ke lokasi pemilihan.

Usai mencoblos, Syamsiah berniat kembali pulang. Namun, karena tidak sanggup berjalan, Aipda Ralon berinisiatif menggendongnya dan dibawa ke mobil untuk diantar ke rumahnya.

Ralon Manurung mengatakan, sikap sigapnya langsung membantu memapah Syamsiah agar bisa mencoblos sesuai arahan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal saat apel pengerahan pasukan pengamanan TPS di Mapolda Riau.

"Ini bukti polisi hadir di tengah masyarakat. Sesuai arahan Kapolda Riau saat apel pergeseran pasukan yang meminta polisi harus hadir dan menolong masyarakat yang sedang membutuhkan," lanjutnya.

Rumah nenek Syamsiah sendiri berjarak sekitar 800 meter dari TPS. Ia mengaku susah berjalan karena belakangan sering mengalami sakit di bagian pinggang dan kakinya.

Usai mobil yang ditumpangi Syamsiah tiba di rumahnya yang sederhana, Aipda Ralon tergugah memberikan uang untuk digunakan Syamsiah berobat.