Jakarta (ANTARA) - Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak tampak ikut meramaikan peringatan 100 hari aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat.
Menurut pantauan di lapangan, masyarakat mulai beramai-ramai memadati Kedubes Amerika Serikat sejak pukul 05.30 WIB. Tak hanya orang dewasa, beberapa orang tua pun tampak turut membawa anaknya untuk mengikuti 100 Hari Genosida Gaza.
Misalnya Agus (41) asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang membawa istri serta dua anaknya yang berusia 11 tahun dan 4 tahun. Agus mengatakan, dia sengaja membawa anak-anaknya untuk tujuan edukasi agar mereka dapat mencintai sesama manusia.
"Tujuannya supaya mereka bisa peduli sesama manusia terlebih sesama umat Islam. Supaya mereka juga bisa belajar hal yang baik dan tidak baik. Contohnya yang dilakukan Israel terhadap anak-anak di Palestina,” kata Agus saat dijumpai di Jakarta Pusat, Sabtu.
Selain itu, dirinya juga merasa prihatin dengan anak-anak yang ada di Gaza. Menurutnya, duka yang dihadapi anak-anak Palestina tak sebanding dengan berdesakan pada aksi massa.
Tak hanya Agus, Indah (35 tahun) yang berasal dari Bogor juga membawa anaknya yang masih berusia 8 bulan. Indah mengaku berangkat dari Bogor menggunakan kereta sejak sebelum Subuh.
Dia rela menempuh perjalanan jauh bersama sang adik berusia 21 tahun sambil menggendong anaknya demi menyerukan dukungannya terhadap anak-anak serta perempuan yang ada di Palestina.
“Sudah izin suami, tapi suami kebetulan berhalangan. Saya tetap ke sini untuk dukung perempuan, ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi target utama serangan Israel. Nggak kebayang sakitnya ibu-ibu yang kehilangan anak-anaknya di Gaza. Jadi perjalanan Bogor-Jakarta tidak ada apa-apanya dibanding pengorbanan mereka di sana,” jelas Indah.
Hingga pukul 08.00 WIB, masyarakat tampak semakin memadati depan Kedubes Amerika Serikat. Mereka pun masih menyerukan “Free Free Palestine” dan menuntut Israel melakukan gencatan senjata. Tak hanya itu, mereka pun menuntut agar Israel meninggalkan Rumah Sakit Indonesia dan tidak mendudukinya sebagai markas pasukan Israel.
Aksi Bela Palestina yang digelar di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat ini tergabung dari jutaan pejuang kemanusiaan Hari Aksi Global untuk Gaza atau Aksi Protes Global yang dilakukan di 100 kota dunia untuk menuntut penghentian genosida di Gaza, Palestina.
Genosida dan pembantaian massal yang dilakukan dalam penjajahan Israel hingga kini telah menghilangkan kurang lebih 23.000 warga Palestina. Krisis pangan dan bantuan medis di Gaza, memperburuk situasi yang terjadi.
Maka dari itu, berbagai komunitas internasional dari 50 negara lebih dan London, Inggris sebagai inisiatornya secara serentak menggelar Hari Aksi Global untuk Gaza dengan melakukan demonstrasi di jalan-jalan di seluruh dunia.
Baca juga: Seribu lebih personel gabungan dikerahkan jaga Hari Aksi Global untuk Gaza
Baca juga: Masyarakat peringati 100 hari aksi genosida Gaza di depan Kedubes AS
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB