DPRD Kabupaten Siak panggil PT BSP terkait banjir di Kampung Mengkapan

id DPRD Siak panggil, kanal PT BSP, Banjir di Siak

DPRD Kabupaten Siak panggil PT BSP terkait banjir di Kampung Mengkapan

Suasana rapat dengar pendapat terkait banjir di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit di DPRD Siak. (ANTARA/Bayu Agustari Adha

Siak (ANTARA) - DPRD Kabupaten Siak memanggil Badan Usaha Milik Daerah PT Bumi Siak Pusako(BSP) dan pemerintah kabupaten serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat terkait banjir yang melanda Kampung Mengkapan diKecamatan Sungai Apit.

Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, Jumat, menyampaikan kepada PT BSP yang memiliki aset berupa kanal di daerah terkena banjir agar lebih siap. Seharusnya, setiap tahun sebelum Desember sudah dilakukan normalisasi kanal agar aliran air tidak tertahan.

"Perusahaan karena ada aset di sana sebelum Desember harus dibersihkan. Sekali setahun sebelum hujan, kalau bisa tiga bulan sebelum hujan. Besok kita tak ingin lagi melihat banjir," katanya.

Dia mengatakan untuk menangani banjir jangan dilakukan dengan penyelesaianyang hanya merupakan tindakan sementara seperti mendirikan tendadan membuat dapur umum.

Ia menilai perlu tindakan preventif agar tak terulang lagi banjir akibat tertahannya air karena kanal yang sudah penuh semak belukar. Hal itu bisa dilakukan dengan membuat embung air, telaga untuk wisata, ataupun kolam ikan.

Terlebih lagi aliran sungai di daerah setempat berbeda di mana satu hari punya pasang empat kali. Ditambah saat ini sudah tak ada resapan lagi dan air kiriman juga banyak.

"Ini tak tertahan lagi apalagi saat pasang naik, pagi siang ada pasang naik, jadi penyelesaian harus preventif. Pemerintah panggil perusahaan tawarkan desain supaya ada embung atau telaga wisata, bisa juga perikanan. Jangan setiap tahun anggarkan bantuan bencana," ungkapnya.

SementaraPT BSP yang diwakili External Relation Manager, Riki Hariansyah,mengakui kanal sudah penuh semak belukar dan normalisasi salah satu penyelesaiannya. Namun pihaknya tidak menduga awal tahun sudah hujan dan biasanya kegiatan baru dimulai pada triwulan II.

"Kita komitmen menormalisasi pascabanjir dan tiga alat berat sudah bergerak mulai dari Siak Kecil, Bengkalis dengan empat desa terendam ke Sungai Apit. Tapi memang belum ada di Mengkapan karena alat berat terbatas," ujarnya.