Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau mendistribusikan bantuan obat-obatan untuk korban terdampak banjir ke Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Rokan Hulu agar mereka mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
"Pendistribusian obat-obatan tersebut karena ada permintaan bantuan dari Dinas Kesehatan setempat, sebab masyarakat mulai mengeluhkan penyakit akibat terdampak banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Sri Sadono, rata-rata daerah meminta bantuan obat-obatan antibiotik, vitamin dan obat kulit dan sudah diberikan sesuai obat tersedia pada stok tahun 2023.
Selain lima daerah terdampak banjir itu katanya menyebutkan, ada juga daerah lain yang mengusulkan bantuan obat-obatan, akan tetapi ketersediaan obat sesuai permintaan masih dalam pendataan.
"Karena itu kita juga mengimbau masyarakat khusus korban banjir agar tetap waspada dan menjaga kesehatan sebab bencana banjir bisa menyebabkan muncul penyakit kulit, dan diare akibat keterbatasan air bersih," katanya.
Pemeprov Riau memastikan harga bahan pokok di sepuluh daerah yang terdampak banjir tetap stabil dan tercukupi serta terkendali.
"Tidak ada kelangkaan sembako seperti beras, cabai dan lain lain karena stok masih aman dan mencukupi. Stok beras masih aman, sedangkan cabai didatangkan dari Aceh," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Riau M. Taufq OH.
Hingga saat ini, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, terutama di daerah yang terdampak banjir.
Ia meminta masyarakat agar bijak dan tidak memanfaatkan situasi banjir ini untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan data BPBD Riau 10 daerah dari 12 kabupaten kota di Provinsi Riau saat ini banjir akibat hujan di wilayah Riau cukup tinggi. Tercatat 43 kecamatan dan 192 desa terendam dan mengakibatkan 24.268 Kepala Keluarga (KK) dengan 99.812 jiwa terdampak.