Taylor Swift sumbang 1 miliar dolar AS setelah bencana tornado di Tennessee

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Taylor

Taylor Swift sumbang 1 miliar dolar AS setelah bencana tornado di Tennessee

Musisi Taylor Swift. (ANTARA/Instagram/@taylorswift)

Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Taylor Swift menyumbangkan 1 miliar dolar Amerika Serikat ke Dana Tanggap Darurat Tennessee melalui Community Foundation of Middle Tennessee, setelah tornado melanda beberapa wilayah tersebut.

Seperti dimuat di laman People Magazine, Senin (11/12) waktu setempat badai itu menewaskan enam orang, termasuk dua orang anak-anak. WZTV Nashville melaporkan ada 13 tornado terjadi di Tennessee pada Sabtu (9/11), seperti yang dilaporkan Pusat Prediksi Badai.

CEO Community Foundation of Middle Tennessee Hal Cato membenarkan kontribusi Taylor Swift tersebut. Cato mengatakan bahwa donasi tersebut untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam dengan bantuan keuangan, makanan, perumahan sementara, pembersihan puing-puing, dan perlindungan hewan.

Pada Maret 2020, Taylor Swift, yang saat ini sedang menggelar konser "The Eras Tour", juga menyumbang 1 miliar dolar AS kepada Dana Tanggap Darurat Tennessee Tengah setelah tornado mematikan melanda wilayah tersebut.

"Nashville adalah rumah saya, fakta bahwa begitu banyak orang kehilangan rumah mereka dan begitu banyak lagi orang di Tennessee Tengah (yang kehilangan), itu sangat menyedihkan bagi saya,” kata Taylor Swift saat itu melalui Instagram Story-nya.

Taylor Swift juga menyertakan link situs donasi untuk orang lain yang tertarik mengikuti langkahnya untuk menyumbang saat itu.

Bintang Pop asal Nashville, Tennessee itu juga memberikan bonus senilai lebih dari 55 juta dolar AS kepada setiap pekerja yang terlibat "The Eras Tour".

Saat singgah dua malam untuk pertunjukan di Ford Field Detroit pada Juni, Swift memberikan sumbangan melalui Gleaners Community Food Bank of Southeastern Michigan.

“Dukungan Taylor Swift terhadap bank makanan di seluruh negeri datang pada saat yang kritis bagi banyak penyedia makanan darurat. Ketika sumber daya terbatas dan kebutuhan meningkat,” kata Kristin Sokul, perwakilan Gleaners kepada Detroit Free Press pada saat itu.