Pekanbaru (ANTARA) - BBPOM di Pekanbaru menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Stunting dan Keamanan Pangan untuk SAKA POM Pekanbaru yang dihadiri oleh 36 peserta didik pramuka
Kepala BBPOM di Pekanbaru, Alex Sander, dalam sambutannya menjelaskan bahwa dengan telah dilantiknya SAKA POM Pekanbaru selaku perpanjangan tangan BBPOM di Pekanbaru untuk menyebar luaskan informasi terkait keamanan, mutu dan khasiat produk Obat dan Makanan maka kegiatan Sosialisasi ini menjadi ajang bagi peserta didik SAKA POM untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait Obat dan Makanan di Pekanbaru, Jumat (24/11).
Lebih lanjut,Alex Sander juga menjelaskan terkait stunting dan tindakan yang telah dilakukan pemerintah dalam hal ini Badan POM untuk menyelesaikan permasalahan stunting, salah satunya melalui kegiatan fortifikasi.
Dalam sosialisasi tersebut, dosen Fakultas Kedokteran UNRI, Nurhasanah, menjelaskan bahwa skrining stunting tidak bisa dilakukan asal-asalan, berdasarkan rasa- rasa misalnya melihat ada anak yang lebih pendek dari teman-teman seusianya terus disebutkan bahwa dia stunting, siapa tahu memang teman-temannya termasuk anak yang tinggi.
Nur juga menjelaskan adanya salah kaprah dalam mendefinisikan stunting dimana istilah stunting juga dilekatkan pada orang tua, padahal istilah stunting hanya untuk anak-anak.
"Skrining stunting dilakukan dengan menggunakan kurva dari WHO," tegasnya.
Lebih lanjut, Nur menyatakan bahwa stunting menjadi fokus perhatian bukan karena pendeknya tapi karena dampak stunting dalam kehidupan penderitanya.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa pendeknya seseorang menggambarkan otaknya juga kecil, sehingga tidak optimal dan ini akan mempengaruhi prestasinya ke depan, serta rentan terhadap penyakit.
Baca juga: BBPOM di Pekanbaru sosialisasi bahaya narkoba di lingkungannya
Anak yg dulunya stunting lebih mudah terkena penyakit seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, hipertensi dan stroke. Maka perlu perhatian khusus terutama pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), sebutnya
Nur menjelaskan 3 cara utama penanggulangan stunting yaitu lewat pola asuh, pola makan dan air bersih sanitasi
Sementara itu, pemateri dari BBPOM di Pekanbaru, Hayati, menjelaskan hubungan keamanan pangan dengan stunting.
Pentingnya pangan dalam kehidupan manusia dimana manusia tidak bisa hidup tanpa pangan. Pada sisi lain, pangan juga bisa menyebabkan kematian pada manusia karenanya harus dipastikan pangan yang dikonsumsi adalah pangan yang aman.
"Yang bertanggungjawab terkait keamanan pangan adalah semua pihak, bukan hanya pemerintah, atau pelaku usaha saja," ujarnya.
Kegiatan diskusi berlangsung seru dan terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dan jenis pertanyaan dikembangkan peserta tidak hanya dari materi yang dipaparkan
Berita Lainnya
BBPOM di Pekanbaru selenggarakan forum konsultasi publik untuk tingkatan kualitas layanan
06 May 2024 17:53 WIB
BBPOM di Pekanbaru temukan kosmetik dan pangan ilegal senilai Rp1,88 miliar
22 March 2024 20:50 WIB
BBPOM di Pekanbaru tingkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan di Riau
08 March 2024 16:03 WIB
BBPOM di Pekanbaru jaring kosmetik ilegal
01 March 2024 6:28 WIB
BBPOM di Pekanbaru temukan gudang penyimpanan kosmetik impor ilegal aneka merek
07 February 2024 10:58 WIB
Diprediksi 10 juta kematian/tahun akibat resistensi antimikroba pada 2050
05 February 2024 20:07 WIB
11 makanan di CFD Pekanbaru tak mengandung bahan berbahaya
05 February 2024 12:15 WIB
BBPOM di Pekanbaru intensif lakukan pengawasan jelang akhir tahun, 13 sarana tak memenuhi ketentuan
22 December 2023 16:09 WIB