Jakarta (ANTARA) - Analis politik kebijakan pangan Syaiful Bahari menyebutkan bahwa kebijakan impor beras untuk meredam kenaikan harga beras diragukan efektivitasnya.
"Sekarang ini harga beras merangkak naik, dan diprediksi tidak akan turun hingga tahun depan, bahkan cenderung terus naik," katanya dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu.
Ia menyebutkan, kebijakan pemerintah tentang impor beras yang bertujuan meredam kenaikan harga beras di pasaran sampai saat ini belum terlihat efektivitasnya. Sementara mengenai impor beras yang dijanjikan 2 juta ton pada 2024 hingga kini belum ada kepastian.
Menurut dia, penyebab beras impor gagal menekan harga beras dalam negeri itu, karena alokasinya banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial (bansos0.
Harga beras pun tidak mengalami penurunan karena penggunaannya tidak memiliki efek terhadap pasar.
Ia menyoroti kenaikan harga beras medium yang sekarang bertengger di angka Rp13.500 per kilogram dan harga premium berada di Rp15 ribu sampai Rp16 ribu per kilogram.
Menurut dia, jika mengacu kepada laporan tahun-tahun sebelumnya saat situasi normal, selalu ada surplus beras pada Desember, yang rata-rata mencapai 1 hingga 1,5 juta ton sebagai cadangan beras nasional. Namun akhir tahun ini stok beras nasional justru defisit 1,45 juta ton.
Syaiful yang juga anggota Majelis Nasional Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) mengatakan, pada Januari 2024 defisit beras aman semakin besar, mencapai 1,6 juta ton. Sedangkan musim tanam serentak tidak bisa serta merta dilakukan petani di kuartal pertama tahun depan.
"Artinya panen raya yang diharapkan bisa menutup stok gabah pada April nanti sulit terjadi dan kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah di tengah perhelatan politik 2024,” katanya pula.
Dia mengatakan kenaikan harga beras pasar akhir tahun ini akan merambat ke sejumlah harga sembako.
"Kenaikan tersebut bukan disebabkan oleh siklus akhir tahun serta liburan natal dan tahun baru, tetapi memang tingkat produktivitas pangan nasional selama ini terus menurun," kata dia lagi.
Baca juga: Menteri Pertanian sebut impor beras berpeluang capai 5 juta ton di 2024
Baca juga: Mentan akan optimalkan 200 ribu ha lahan rawa di Kalsel, topang produksi beras
Berita Lainnya
IHSG Bursa Efek Indonesia Rabu dibuka menguat 2,08 poin
04 December 2024 9:30 WIB
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB