Solo, (Antarariau.com) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta membantah kedatangannya ke Komplek Pemakaman Astana Giri Bangun untuk berziarah ke makam mantan Presiden Soeharo terkait pencapresan.
"Tidak ... ziarah kan sunah, selain itu untuk menunaikan hak orang yang sudah meninggal," kata Anis Matta usai berziarah ke makam Soeharto dan Tien Soeharto, Jumat malam (4/4).
Anis menjelaskan, berdasarkan ajaran Islam, orang meninggal memiliki hak untuk dimandikan, disalatkan, dikuburkan, dan didoakan.
Selain itu, Anis memang mengagendakan untuk mengunjungi situs-situs bersejarah, termasuk makam tokoh nasional dan ulama, setiap mengunjungi daerah-daerah di Indonesia.
"Saya pernah ke makam Sunan Kalijaga, Raden Patah, Kyai Hasyim, Gus Dur, Rumah Bung Karno di Bengkulu, kemudian sekarang ke makam Pak Harto," ujar Anis.
Saat menjelang Soeharto meninggal pada 2008, PKS membuat surat terbuka nasional agar rakyat Indonesia memaafkan mantan presiden kedua Indonesia tersebut.
Selain itu, PKS juga pernah membuat iklan Hari Pahlawan di mana Soeharto termasuk di dalamnya.
"Meskipun mengundang kontroversi, tapi bagi PKS Pak Harto juga memiliki jasa-jasa bagi negeri ini yang tak bisa dilupakan begitu saja," kata Anis yang khusus mengenakan batik berwarna ungu muda dan memakai peci hitam untuk berziarah ke Astana Giri Bangun.
Anis Matta tiba di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu, untuk menghadiri kampanye terbuka PKS di Stadion Olahraga Manahan pada hari terakhir kampanye yang dijadwalkan oleh KPU.
PKS menargetkan sepuluh kursi DPR RI di Pemilu Legislatif 9 April mendatang. Pada 2009 lalu, PKS berada di posisi keempat dengan tujuh kursi dari perolehan suara di sepuluh Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng.
(A060)