Pekanbaru (ANTARA) - Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan sekaligus kewaspadaan menghadapi risiko, Pertamina Patra Niaga menyelenggarakan Simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level I Integrated Terminal (IT) Dumai dan Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
"Jadi simulasi OKD ini merupakan bentuk kesiapan kita untuk menghadapi kondisi-kondisi keadaan darurat. Selain itu, kegiatan simulasi OKD ini juga untuk meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) di Pertamina," ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, kegiatan simulasi OKD ini rutin dilakukan setiap bulan di seluruh unit operasi termasuk di IT Dumai. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen dari seluruh Perwira Pertamina untuk senantiasa menjaga kesiagaan dalam menghadapi keadaan darurat, kebakaran, ancaman bom dan insiden lainnya.
Dalam melaksanakan simulasi OKD tersebut, berbagai skenario dijalankan dengan melihat situasi-situasi nyata yang mungkin terjadi. Skenario yang dijalankan kali ini yaitu ancaman bom dan kebakaran di IT Dumai. Petugas resepsionis menerima telepon dari penelepon tidak dikenal perihal adanya ancaman bom di lokasi IT Dumai. Resepsionis segera melapor kepada Danru Security dan seterusnya dilaporkan kepada IT Manager Dumai.
Selanjutnya, IT Manager Dumai segera melaporkan kejadian tersebut kepada Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut. Kemudian IT Manager Dumai juga memberikan instruksi kepada jajarannya untuk melakukan upaya pengamanan dan koordinasi dengan Patra Batu Bintang Commercial Estate (PBBCE) selaku pemilik kawasan untuk dapat menghubungi bantuan eksternal baik dari Kepolisian dan Damkar.
Dalam simulasi tersebut, terjadi kebakaran yang selanjutnya dilakukan penanggulangan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan upaya penjinakan bom oleh Tim Gegana. Pasca penanganan kebakaran dan ancaman ledakan, terjadi aksi huru hara dari warga sekitar yang juga perlu dilakukan penanggulangan bersama personel PBBCE dan IT Dumai.
"Penanganan kejadian kebakaran di Dumai sudah terkendali dan sudah bisa kita atasi. Tim Gegana juga sudah mengambil barang yang diduga bom tadi, sudah dibawa keluar dan dinetralisir dan saat ini kondisi aman," kata Freddy.
Selain itu, dalam kegiatan simulasi ini, pihaknya juga melibatkan stakeholder setempat, yakni Gubernur, Kapolda, Pangdam, Damkar, dan instansi lainnya. Menurutnya, pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dan
penyaluran LPG tetap aman, terkendali dan tidak terganggu.
"Masyarakat tidak perlu panik ketersediaan LPG kita pastikan aman. Meskipun di IT Dumai dalam keadaan tidak beroperasi, bukan berarti pelayanan kepada masyarakat itu kita kesampingkan, dengan pola RAE (Reguler, Alternatif, Emergency) layanan kepada masyarakat kita pastikan aman," ungkap Freddy.