Bangkinang Kota (ANTARA) - Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Kota telah memulai melakukan penanaman pohon-pohon langka untuk pembangunan kebun raya di kawasan kampus, Senin.
Penanaman pohon itu dilakukan di lahan kampus oleh Rektor Universitas Pahlawan Amir Lutfi, Penjabat Bupati Kampar Muhammad Firdaus, Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian, Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil, Mantan Walikota Pekanbaru M. Firdaus, Dandim 0313/KPR, Kapolsek Bangkinang Kota Fitri, Kepala DLH Riau, Plt. Kepala DLH Kampar Yuricho dan tokoh masyarakat.
Deputi BRIN Hendrian dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Universitas Pahlawan ini dapat menyajikan nuansa riset dan edukasinya yang lebih kental di kebun raya ini.
"BRIN siap mendampingi, siap menjadi partner bagi Universitas Pahlawan untuk menjadi Kebun Raya yang bukan sekedar Kebun Raya tetapi kebun raya yang secara ideal dan efektif bisa melaksanakan kelima fungsi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011," harapnya.
Lima fungsi Kebun Raya itu adalah fungsi riset, konservasi, edukasi wisata dan ekosistem service. Dari kelima fungsi ini maka sebagai kebun raya yang dikelola oleh perguruan tinggi perbedaannya dengan kebun raya yang dikelola oleh pemerintah daerah adalah fungsi riset dan edukasi.
Selain itu, kebun raya ini juga dapat menjadi laboratorium alam bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa yang terkait dengan bidang botani perkebunan lingkungan konservasi khususnya yang ada di Sumatera.
Kemudian ditambah dengan fungsi keenam ditambah dengan fungsi yang keenam.fungsi untuk dapat mengungkit aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar baik itu UMKM, perumahan dan lain sebagainya terutama wisata.
"Kalau ini sudah terbangun menjadi satu destinasi wisata yang menonjol bukan hanya di Kabupaten Kampar namun juga akan menjadi ikon wisata di Provinsi Riau, maka paling tidak langsung atau tidak langsung dampak ekonominya akan menyentuh masyarakat di sekitar seperti pertumbuhan hotel, resto ada pengelolaan perparkiran, pusat cenderamata. Mudah-mudahan bisa menjadi pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa di Indonesia hanya ada empat perguruan tinggi yang memiliki kebun raya. Dari empat itu baru satu perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Sumatera di Lampung yang sudah melakukan launching, dua lagi Universitas Palangkaraya dan Universitas Haluoleo masih dalam proses.
"Jadi nanti kalau Pak Rektor dan teman-teman di Universitas Pahlawan ini bisa melakukan akselerasi, insya Allah Riau akan membalap Palangkaraya dan menjadi kebun Raya kedua se-Indonesia yang dikelola oleh perguruan tinggi," tukasnya.
Dia meminta dukungan dari Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, Forkopimda termasuk juga pers yang memiliki peran untuk mensosialisasikan rencana ini agar dapat berjalan dengan lancar.
Sementara itu Rektor Universitas Pahlawan Amir Lutfi menyampaikan bahwa gagasan untuk membuat Kebun Raya ini di mulai sejak kedatangan Menko PMK dengan gerakan nasional revolusi mental yaitu dengan penanaman pohon kelor di Universitas Pahlawan.
Kemudian adanya MoU antara Universitas Pahlawan dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dengan menandatangani Memory of Agreement (MoA). Dengan dasar pemikiran di Riau belum ada tempat wisata alam maka melalui FGD lalu disepakati untuk dikembangkan yang dinamakan kebun raya.
Berita Lainnya
Keberlanjutan ekonomi dan upaya konservasi di kebun raya daerah
05 December 2023 15:04 WIB
Sebentar lagi Kebun Raya pusat konservasi milik Universitas Pahlawan terwujud
07 August 2023 14:02 WIB
Megawati Soekarnoputri resmikan Kebun Raya Mangrove di Surabaya
26 July 2023 15:01 WIB
Kebun Raya Mangrove Surabaya saat ini miliki koleksi 57 jenis tanaman
25 July 2023 9:35 WIB
Istana: Kaisar Naruhito kenang Kebun Raya Bogor cerita langsung dari orang tua
19 June 2023 14:59 WIB
Presiden Jokowi ajak PM Malaysia Anwar Ibrahim keliling Kebun Raya Bogor
09 January 2023 11:42 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dukung konsep ekowisata Kebun Raya Bogor
05 September 2022 12:00 WIB
Dua kebun raya mangrove Surabaya mampu serap ribuan ton emisi karbon
23 October 2021 10:16 WIB