Kemarin, Penanggulangan karhutla di Sumsel hingga olah sampah jadi pewarna alami

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, karhutla

Kemarin, Penanggulangan karhutla di Sumsel hingga olah sampah jadi pewarna alami

Foto arsip. Api membakar hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Arjuno terlihat di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/9/2023). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno meluas di 156 titik dengan luas lahan yang terbakar sekitar 3.910 hektare. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom)

Jakarta (ANTARA) - Pada Rabu (13/9), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengupayakan agar kebakaran hutan dan lahan yang terjadi Sumatra Selatan tidak berdampak ke negara tetangga.

Ada juga warta tentang Gerakan Universitas Indonesia untuk pemerataan pendidikan hingga berita mahasiswa Universitas Mataram berhasil mengolah sampah organik menjadi pewarna alami untuk tas jinjing (totebag).

Berita-berita tersebut dapat kembali disimak dalam rangkuman berikut:

1. BNPB upayakan karhutla Sumsel tak berdampak ke negara tetangga

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengupayakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan tidak berdampak ke negara tetangga.

“BNPB langsung bergerak cepat memastikan ke semua provinsi khususnya yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan antara lain Sumatera Selatan. Sudah ditinjau memang ada kebakaran, tapi kalau dikatakan itu asapnya luar biasa dan dapat mengganggu atau menyeberang ke wilayah negara tetangga saya pastikan untuk kondisi hari ini itu tidak benar,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

2. Gerakan UI mengajar upaya wujudkan pemerataan pendidikan

Universitas Indonesia kembali melaksanakan Gerakan Universitas Indonesia Mengajar (GUIM) pada tahun 2023 dengan semangat baru dalam melakukan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pendidikan anak di tingkat sekolah dasar.

"Dengan GUIM ini, diharapkan mimpi besar pemerataan pendidikan di sekolah dasar Indonesia dapat terwujud," kata Ketua Pelaksana Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 Heidera Nuran Zahida di Kampus UI Depok, Rabu.

3. Pemkab Sukamara lepas liar rusa sambar cegah kepunahan

Bupati Sukamara Windu Subagio mengatakan pelepasliaran rusa sambar ke habitat alaminya di kawasan Suaka Margasatwa (SM) Lamandau sebagai upaya mencegah dari kepunahan.

"Ini merupakan aksi nyata untuk mewariskan bumi yang lebih baik bagi anak cucu kita. Kehadiran rusa sambar secara tidak langsung sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam ini,” katanya dihubungi dari Sukamara, Kalimantan Tengah, Rabu.

4. Gempa M5,1 di Laut Jawa akibat aktivitas Lempeng Indo-Australia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi di wilayah utara Jawa Tengah, Laut Jawa berkekuatan magnitudo 5,1 akibat adanya aktivitas tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas slab pull atau tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu.

5. Mahasiswa Unram olah sampah organik jadi pewarna alami "totebag"

Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), mengolah sampah organik pasar sebagai bahan dasar pewarna alami pada tas jinjing atau "totebag".

"Kami menyebutnya Kalimbo, yakni totebag ramah lingkungan dengan pewarna alami dari sampah pasar yang kami olah sendiri," kata Sahidi, ketua tim Kalimbo saat ditemui, Rabu.