Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pengamat lingkungan dari Universitas Riau (UR) Tengku Ariful Amri menyatakan Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menjadi tidak layak huni bagi manusia karena polusi asap dampak kebakaran lahan telah menyebabkan kadar oksigen memburuk.
"Selaiknya masyarakat diungsikan ke tempat yang lebih aman dan nyaman," kata Ariful kepada Antara di Pekanbari, Sabtu sore.
Lebih delapan pekan kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, menurut dia, kondisi ini sudah sangat tidak baik dan mengancam kesehatan secara massal.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT, mengatakan, kondisi udara yang terselimuti kabut asap ini memang begitu terasa menyakitkan.
"Bukan hanya itu kondisi kita pun tidak ubahnya seperti dalam penjara dalam kota, yang tidak bisa ke mana-mana. Perbedaannya kita bukan disandra manusia tetapi asap," katanya.
Menurut Firdaus, sebenarnya kebakaran hutan di Pekanbaru saat ini tidak ada, sementara asap yang mencemari adalah kiriman dari kaupaten tetangga yang banyak lahan terbakar.
"Bahkan ketebalan asap di Pekanbaru sangatlah parah, jika dibandingkan daerah-daerah lain. Hal ini disebabkan arah angin yang berembus dominan ke Pekanbaru," katanya.
Berita Lainnya
Dugaan kekerasan seksual bocah TK di Pekanbaru, Pengamat : Pelaku dan korban butuh psikolog
17 January 2024 11:42 WIB
Pengamat : Pejabat Pemko Pekanbaru ramaikan Apeksi Makasar, ada apa
13 July 2023 19:01 WIB
Dugaan penyuapan jaksa di Pekanbaru, Pengamat: Keduanya bisa dipidana
14 January 2023 9:44 WIB
Pengamat: Sektor pariwisata Pekanbaru beri efek ganda peningkatan ekonomi
31 October 2020 15:52 WIB
Pengamat: Kesalahan data pasien COVID-19 di Pekanbaru murni kelalaian tak bisa dipidana
21 October 2020 9:33 WIB
Pengamat : Ini dampak UU Cipta Karya
19 June 2020 4:38 WIB
Pemerintah Kota Pekanbaru belum optimal atasi banjir, begini penjelasannya
20 June 2019 6:42 WIB
Pengamat: soal takbir keliling masyarakat sebaiknya ikuti himbauan pemkot
04 June 2019 14:33 WIB