Mahasiswa Unilak Ikut Panen Bawang di Kampar

id mahasiswa unilak, ikut panen, bawang di kampar

Mahasiswa Unilak Ikut Panen Bawang di Kampar

Bangkinang, (Antarariau.com) - Kerja Bakti Sosial Masyarakat (KBSM) yang digelar oleh 120 orang mahasiswa semester satu Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning kali ini nampak lebih istimewa dibanding KBSM sebelumnya. Sebab pada KBSM di Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri dari Kamis hingga Minggu (26/1) itu, mereka dihadapkan pada hamparan tanaman bawang merah.

"Ini kali pertama kami melihat hamparan bawang merah seluas ini di Riau. Kami tak menyangka sama sekali bahwa bawang merah bisa tumbuh subur di Kampar," kata Solihin, mahasiswa yang menjadi ketua rombongan mahasiswa itu, saat ikut serta memanen bawang merah tadi.

Lantaran merasa aneh dengan tanaman bawang merah, hampir semua mahasiswa itu berfose di sana sembari memegang ikatan bawang merah yang sudah dipanen.

"Kami sudah diskusi dengan dosen, bahwa lepas KBSM ini kami akan tanam bawang merah di kampus. Dan bawang merah ini akan menjadi objek penelitian kami. Sebab biasanya tanaman bawang merah tumbuh di dataran tinggi, ternyata di dataran rendah juga bisa," ujar mahasiswa semester III ini.

Tak hanya menanam, mahasiswa pertanian ini juga akan melakukan sosialisasi di kampus tentang apa yang mereka lihat di Desa Sei Geringging.

"Kami akan bilang bahwa prospek bawang merah di Riau ternyata bagus. Hanya butuh waktu 55 hari, kita sudah panen. Untungnya pun bisa berlipat. Tanaman ini lebih prospek dari pada kelapa sawit," katanya.

Nanti pas ada Program Penyulihan Lapangan dari kampus, para mahasiswa pertanian kata Solihin juga akan mensosialisasikan tanaman bawang merah Sei Geringging ke daerah lain. "Kami yakin ini sangat prospek. Makanya kalau Bupati Kampar bilang kalau Kampar akan menjadi sentra bawang merah di Sumatera, kami yakin itu akan terwujud," ujar Solihin.

Di sela-sela panen bawang merah itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cokroaminoto menyempatkan diri memberikan motivasi kepada para mahasiswa tadi. Kebetulan pula, Cokro adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning itu.

"Program budidaya bawang merah ini adalah bagian dari program zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh yang dicanangkan oleh Bupati Kampar. Sebab tanaman bawang merah ini akan bisa meningkatkan penghidupan masyarakat. Alhamdulillah, kami sudah mementahkan omongan orang yang selama ini mengatakan kalau bawang merah tak cocok tumbuh di Kampar. Adik-adik sendiri sudah lihat hasilnya kan?" kata Cokro.

Lantaran itu pinta Cokro, jika para mahasiswa ingin melakukan sesuatu jangan langsung patah semangat apabila ada yang pesimis dengan apa yang akan dilakukan itu.

"Pak Bupati bilang, tak ada yang tak mungkin apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Di luar negeri saja, orang bercocok tanam di atas gedung. Masa kita yang bercocok tanam di permukaan bumi tak bisa berhasil," Cokro menirukan omongan yang sering dilontarkan Bupati Kampar Jefry Noer.