Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kabut asap yang dihasilkan peristiwa kebakaran lahan di Negara Malaysia berpotensi mencemari udara di Provinsi Riau, Indonesia.
"Terlebih kebakaran lahan yang masih berupa titik panas terpantau oleh Satelit NOAA 18 dan modis sangat banyak di Malaysia seberang Riau atau sekitar Malaka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Menurut data atau rekaman satelit pada Kamis (6/3), demikian Sutopo, titik panas (hotspot) di Malaysia jauh lebih banyak dibandingkan di Riau.
Terlebih, kata dia, arah angin memang bergerak dari Malaysia mengarah ke wilayah Riau dan sekitarnya.
Kondisi ini menurut dia, diperkuat dengan kecepatan pergerakan angin di atas 25 kilometer per jam sehingga potensi asap yang dihasilkan negara tetangga itu sampai ke berbagai daerah di Sumatera terutama Riau.
"Namun itu butuh analisis lagi, sementara peluang itu ada berdasarkan dengan pantauan satelit dan analisa arah dan pergerakan angin," katanya.
Sutopo mengatakan, dengan situasi demikian, tidak juga menutup peluang asap yang menyelimuti sebagian besar Riau bertambah pekat
Berita Lainnya
Malaysia dan Singapura mengeluh kiriman asap dari Indonesia
08 October 2023 12:17 WIB
Ini kata pejabat Malaysia soal bencana asap di Riau
26 October 2019 7:18 WIB
Karhutla Riau - Malaysia evakuasi 46 mahasiswa akibat asap
25 September 2019 11:11 WIB
Akibat karhutla, Mahasiswa Malaysia di Riau dan Jambi akan dievakuasi
24 September 2019 21:40 WIB
Sebaran asap karhutla terdeteksi hingga ke Singapura dan Malaysia
17 September 2019 16:36 WIB
KLHK segel lahan PT Adei perusahaan sawit Malaysia yang diduga dibakar di Riau, begini penjelasannya
14 September 2019 12:10 WIB
Waspada, Asap tebal Riau potensial masuk ke Malaysia
21 August 2019 17:34 WIB
Asap Karhutla Riau belum sampai ke Singapura dan Malaysia. Begini penjelasan BMKG
02 August 2019 11:51 WIB