Tim SAR Gabungan lakukan evakuasi korban kecelakaan kapal di Labuan Bajo

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, kecelakaan kapal

Tim SAR Gabungan lakukan evakuasi korban kecelakaan kapal di Labuan Bajo

Tim SAR Gabungan evakuasi wisatawan domestik yang tenggelam di perairan Pulau Mauawang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (17/7/2023) malam. (ANTARA/HO-Basarnas Maumere.)

Ende (ANTARA) - Tim SAR Gabungan mengevakuasi wisatawan domestik yang menjadi korban dari sekoci milik kapal wisata KM Kaia yang tenggelam karena gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Pulau Mauawang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Korban berada di sekoci untuk diving tapi sekoci tenggelam karena angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan selaku SAR Mission Coordinator dari Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa.

Pos SAR Manggarai Barat telah menerima informasi kecelakaan kapal sekoci yang ditumpangi oleh satu orang wisatawan domestik bernama Alex Susanto Salim (43), Senin (17/7) malam.

Korban hendak melakukan aktivitas menyelam di sekitaran Pulau Mauwang pada pukul 17.00 Wita namun angin kencang dan gelombang tinggi menenggelamkan sekoci itu.

Ketika Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian, korban telah ditolong oleh kru kapal dengan metode Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Tim SAR Gabungan juga terus melakukan RJP, lalu mengevakuasi korban ke pelabuhan Syahbandar Labuan Bajo pada pukul 19.00 Wita.

Korban dibawa ke RS Siloam Labuan Bajo dan dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

"Dari keterangan dokter korban sudah tidak dapat ditolong lagi atau meninggal dunia," ucap Supriyanto Ridwan.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Sti Nenotek menyampaikan bahwa adanya potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai 50 km per jam di Labuan Bajo kemarin.

Kondisi angin kencang pun diprakirakan terjadi selama pekan ini.

Oleh karena itu masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan Manggarai Barat dan Taman Nasional Komodo harus berhati-hati.

"Kalau ada angin kencang, kapal jangan berlayar dulu," kata Sti.

Baca juga: Tim SAR gabungan masih cari lima awak Cipta Harapan IX yang kecelakaan di Karimunjawa

Baca juga: Tim SAR evakuasi satu korban kecelakaan kapal tenggelam di Lingga