Wabup Siak apresiasi RAPP, Yayasan Cipta Karya dan Tanoto Foundation

id Wabup, Siak, RAPP, Tanoto

Wabup Siak apresiasi RAPP, Yayasan Cipta Karya dan Tanoto Foundation

Wabup Siak bersama pemangku kepentingan. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Wakil Bupati Siak, Husni Merza mengapresiasi PT. RAPP, Yayasan Cipta Karya, dan Tanoto Foundation atas dukungan program pendampingan untuk mendukung upaya pemerintah dan semua pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Siak.

"Terimakasih kami ucapkan atas komitmennya, dan untuk mendukung kabupaten Siak mencapai hasil yang optimal dalam upaya percepatan penurunan stunting" ucapnya saat membuka resmi Lokakarya Pra Rembuk Stunting Kabupaten Siak, di Ruang Zamrud Komplek Perumahan Abdi Praja, Senin.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bappeda Siak Wan Muhammad Yunus, Pihak PT RAPP Risna Uli Arwan, Perwakilan Yayasan Cipta Cristine Lora Egaratri, Perwakilan Tanoto Foundation Dedi Triadi, Kepala BKKBN, Komisioner BAZNAS, serta OPD terkait.

Disebutkan Wabup Husni, pada tahun 2021 Pemerintah Daerah Kabupaten Siak mendapatkan penghargaan aksi konvergensi penurunan stunting, dan inovasi dalam hal penanganan stunting tingkat Provinsi Riau. Namun pada tahun 2022, dari hasil Survei Standar Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di kabupaten Siak naik menjadi 22 persen. Sehingga hal ini menjadi pembelajaran oleh Pemkab Siak untuk dapat melakukan pembenahan terhadap hasil survei dari SSGI, agar angka stunting tersebut bisa turun.

"Saya berharap selain aksi-aksi dan program-program yang kita ciptakan di tahun 2023 ini, dengan survey SSGI yang akan dilaksanakan di penghujung tahun ini nantinya, apa yang terjadi di tahun 2021 dan 2022 lalu itu bisa menjadi pembelajaran bagi kita," sebutnya.

Perwakilan Yayasan Cipta Cristine Lora Egaratri mengatakan, berdasarkan Perpres No.72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, secara nasional ditargetkan capaian angka prevalensi stunting 14 persen. Dan saat ini sesuai SSGI Tahun 2022 Kabupaten Siak berada di angka prevalensi stunting 22 persen.

"Harapannya berdasarkan Perpres yang ada, bahwa percepatan penurunan stunting ini dapat dilaksanakan secara holistik, sinergis, integratif. Dapat berkualitas melalui koordinasi, dan juga sinkronisasi dari berbagai pihak baik dari pemerintahan maupun lintas sektor lainnya," ujarnya.

Dijelaskannya, berdasarkan Perpres No.72 Tahun 2021 terdapat lima pilar yang ada di dalam Stranas percepatan penurunan stunting, dimana dari lima pilar tersebut yayasan cipta melakukan program pendampingan khususnya untuk pilar kedua yaitu komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Dan juga pilar ketiga, terkait dengan konvergensi intervensi spesifik dan juga sensitif di Kementerian Lembaga Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan juga Desa.

"Dari kegiatan rembuk stunting hari ini merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan kami khususnya untuk mendukung pencapaian pilar ketiga di dalam Stranas" pungkasnya.

Diharapkan kegiatan ini prosesnya bersifat dua arah, dan nantinya dapat menjadi suatu forum berbagi antar lintas sektor, terutama antar Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan pihak Pentahelix. Untuk membahas berbagai persoalan kontribusi dan peran masing-masing, yang dapat dikolaborasikan untuk mendukung capaian penurunan stunting di kabupaten Siak.