Ekspor kopi, kertas, dan lemak kakao asal Indonesia meningkat ke Mesir
Jakarta (ANTARA) - Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti S menyampaikan bahwa beberapa komoditas unggulan seperti kopi, produk kertas, dan lemak kakao mengalami peningkatan ekspor ke Mesir pada 2022.
Berdasarkan catatan Central Agency for Public Mobilization and Statistics Mesir (CAPMAS), kopi mengalami peningkatan ekspor 8,7 persen, produk kertas 98,13 persen, dan lemak kakao 23,9 persen.
"Laporan CAPMAS, total perdagangan Indonesia-Mesir sebesar 2,176 miliar dolar AS pada 2022. Ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,666 miliar dolar AS sementara ekspor Mesir ke Indonesia 510,20 juta dolar AS. Artinya, Indonesia membukukan surplus 1,555 miliar dolar AS," ujar Syahran melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Syahran bersama Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Sekretaris II Fungsi Ekonomi M Arif Ramadan melakukan pertemuan dengan mengundang buyer potensial asal Mesir yang berdomisili di Alexandria pada Selasa (4/4).
Syahran menyebutkan sejumlah produk rempah yang mengalami penurunan ekspor, yaitu cengkeh turun 34,54 persen, pala 31,43 persen, dan bubuk kakao 42,56 persen. Angka perdagangan bilateral Indonesia-Mesir secara umum meningkat.
Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, potensi ekonomi perdagangan Indonesia-Mesir masih dapat terus ditingkatkan. Pertemuan bisnis tersebut adalah salah satu upaya pembinaan buyer untuk bersama membuka peluang kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan saling melengkapi.
"Hal ini mengingat situasi resesi dunia yang belum membaik," kata Lutfi.
Luthfi menyampaikan perkembangan terkini pertumbuhan ekonomi perdagangan Indonesia di hadapan pada buyer potensial.
Ia juga mengajak buyer meningkatkan pembelian produk komoditas unggulan Indonesia seraya mencari peluang agar produk baru dapat dipasarkan di Alexandria dan sekitarnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Al Poston for Import & Export yang telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan skema imbal dagang antara produk kopi Indonesia dan jeruk Mesir.
Selanjutnya, Al Gharas for Herb and Spices sebagai importir produk rempah dan kopi; Agnaden for Import & Export untuk produk bubuk kakao; serta Kamal Saad for Paper Industries importir produk kertas dan alat tulis kantor.
Diskusi dalam pertemuan berlangsung interaktif. Terungkap Direktur Agnaden For Import & Export Hosny yang selama ini mengimpor produk bubuk kakao ingin menjajaki produk hasil pertanian lainnya.
"Kami telah empat tahun mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia yang berkualitas tinggi. Saat ini, kami ingin membuka importasi produk lainnya, seperti kelapa kering (dessicated coconut)," kata Hosny.
Berdasarkan catatan Central Agency for Public Mobilization and Statistics Mesir (CAPMAS), kopi mengalami peningkatan ekspor 8,7 persen, produk kertas 98,13 persen, dan lemak kakao 23,9 persen.
"Laporan CAPMAS, total perdagangan Indonesia-Mesir sebesar 2,176 miliar dolar AS pada 2022. Ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,666 miliar dolar AS sementara ekspor Mesir ke Indonesia 510,20 juta dolar AS. Artinya, Indonesia membukukan surplus 1,555 miliar dolar AS," ujar Syahran melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Syahran bersama Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Sekretaris II Fungsi Ekonomi M Arif Ramadan melakukan pertemuan dengan mengundang buyer potensial asal Mesir yang berdomisili di Alexandria pada Selasa (4/4).
Syahran menyebutkan sejumlah produk rempah yang mengalami penurunan ekspor, yaitu cengkeh turun 34,54 persen, pala 31,43 persen, dan bubuk kakao 42,56 persen. Angka perdagangan bilateral Indonesia-Mesir secara umum meningkat.
Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, potensi ekonomi perdagangan Indonesia-Mesir masih dapat terus ditingkatkan. Pertemuan bisnis tersebut adalah salah satu upaya pembinaan buyer untuk bersama membuka peluang kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan saling melengkapi.
"Hal ini mengingat situasi resesi dunia yang belum membaik," kata Lutfi.
Luthfi menyampaikan perkembangan terkini pertumbuhan ekonomi perdagangan Indonesia di hadapan pada buyer potensial.
Ia juga mengajak buyer meningkatkan pembelian produk komoditas unggulan Indonesia seraya mencari peluang agar produk baru dapat dipasarkan di Alexandria dan sekitarnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Al Poston for Import & Export yang telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan skema imbal dagang antara produk kopi Indonesia dan jeruk Mesir.
Selanjutnya, Al Gharas for Herb and Spices sebagai importir produk rempah dan kopi; Agnaden for Import & Export untuk produk bubuk kakao; serta Kamal Saad for Paper Industries importir produk kertas dan alat tulis kantor.
Diskusi dalam pertemuan berlangsung interaktif. Terungkap Direktur Agnaden For Import & Export Hosny yang selama ini mengimpor produk bubuk kakao ingin menjajaki produk hasil pertanian lainnya.
"Kami telah empat tahun mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia yang berkualitas tinggi. Saat ini, kami ingin membuka importasi produk lainnya, seperti kelapa kering (dessicated coconut)," kata Hosny.