Guru SD Pekanbaru terapkan 'Pakis Literasi' dongkrak minat baca siswa

id Siti julaikah, tanoto foundation

Guru SD Pekanbaru terapkan 'Pakis Literasi' dongkrak minat baca siswa

Kegiatan belajar mengajar. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Literasi memberikan dampak baik terhadap prestasi akademik anak. Anak- anak yang sudah biasa dengan literasi memiliki kemampuan belajar dan komunikasi yang lebih baik. Literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu kemampuan menulis dan membaca, ataupun pengetahuan serta keterampilan maupun kemampuan seseorang dalam mengolah informasi serta pengetahuan untuk kecakapan hidup.

Singkatnya, literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Banyak cara yang dilakukan bagi seorang pendidik untuk menumbuhkan semangat kepada siswa untuk selalu belajar.

Karena siswa sekolah dasar harus menguasai tiga aspek dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Aspek dasar terpenting dari pembelajaran siswa adalah literasi atau membaca.

Literasi yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 153 Kota Pekanbaru adalah Pakis Literasi (Pagi Kamis Literasi).

Kegiatan yang dilaksanakan di setiap hari Kamis pagi dengan mengumpulkan seluruh siswa, guru dan staf SDN 153.

Armita, Kepala sekolah SDN 153 Kota Pekanbaru berharap kegiatan Pagi Kamis Literasi di sekolah dilakukan terus menerus sehingga minat baca siswa dapat ditingkatkan lebih baik.

"Kegiatan Pagi Kamis Literasi ini adalah ide-ide baru dan inovasi baru agar kegiatan literasi bervariasi dan siswa dapat memupuk rasa cinta membaca sejak dini melalui di lingkungan sekitar siswa," jelas Armita.

Armita menambahkan kegiatan Pagi Kamis Literasi ini merupakan bentuk implementasi Program PINTAR Tanoto Foundation yaitu upaya peningkatan minat baca siswa melalui literasi.

Metode Pakis Literasi ini adalah kegiatan membaca bersama seluruh siswa, guru, dan staf SDN 153. Siswa duduk di halaman sekolah membentuk lingkaran sesuai kelas masing-masing. Membaca dalam hati dari buku fiksi yang ada di pojok baca kelas atau membawa buku dari rumah. Siswa diminta membawa alat tulis untuk mencatat hal-hal penting saat siswa lainnya membaca di depan.

Siti Julaikah, guru kelas SDN 153 Pekanbaru yang juga menjadi fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation menerangkan kegiatan membaca buku ini dilakukan selama 15 menit.

Manfaat membaca dalam hati dan hening agar siswa lebih fokus dan dapat memahami makna cerita dengan mudah, tidak mengganggu konsentrasi siswa lainnya.

Kegiatan kedua perwakilan siswa dari setiap kelas tinggi maju ke depan menyebutkan nama makanan dan minuman khas Riau. Siswa lain menyimak dan mencatat dengan baik. Kegiatan ini dilakukan kurang lebih selama 5 menit. Pada saat mencatat apa yang disampaikan, siswa dapat menangkap makna, memahami cerita, pesan dan gagasan dari menyimak siswa lainnya menyebutkan makanan dan minuman khas Riau.

Kegiatan ketiga kelas tinggi menyebutkan nama jalan yang merupakan nama-nama pahlawan Nasional yang ada di Kota Pekanbaru selama 5 menit dan siswa lain menyimak dan mencatat dengan baik.

Tujuan dan manfaat siswa menyebutkan sejarah adalah agar siswa memahami dan mengerti bagaimana perjuangan para pahlawan demi memerdekakan negara ini Indonesia maka kita sebagai generasi penerus harus belajar dengan giat membaca untuk mengisi kemerdekaan.

Kegiatan terakhir adalah guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi literasi pada hari itu, bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru diberikan hadiah berupa alat tulis dari Kepala Sekolah, sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat siswa untuk menjawab pertanyaan.

Siti Julaikah menambahkan, upaya SDN 153 untuk peningkatan minat baca siswa melalui literasi adalah kegiatan Pagi Kamis Literasi ini, salah satu contoh kegiatannya adalah mengenal nama jalan yang ada di Kota Pekanbaru siswa bisa menyebutkan atau menceritakan sejarah pahlawan Nasional, sehingga dapat mengenal sejarah secara singkat dan mudah dipahami, diingat dengan mudah oleh siswa karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, belajar dari lingkungan melalui literasi.