PB Djarum poles kekurangan ganda campuran Dejan/Gloria untuk bersaing di papan atas

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, bulutangkis

PB Djarum poles kekurangan ganda campuran Dejan/Gloria untuk bersaing di papan atas

Pasangan ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja beraksi pada pertandingan perempat final Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (13/1/2023). Dejan/Gloria melaju ke semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Korea Selatan Kim Won Ho/Jeong Na Eun 21-16, 21-19. (ANTARA/HO-PBSI)

Jakarta (ANTARA) - Klub bulu tangkis PB Djarum terus berkomitmen untuk mendorong ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja agar bisa menembus persaingan papan atas dunia, termasuk dengan memperbaiki segala kekurangan pasangan tersebut.

Pelatih ganda campuran PB Djarum Vita Marissa menilai Dejan/Gloria masih butuh banyak perbaikan meski mereka mampu mencapai peringkat 16 dunia dari awalnya menempati posisi ke-100.

"Masih banyak yang perlu mereka perbaiki, apalagi untuk Dejan. Dejan kan tidak pernah ada di level ini. Jadi ini kan tiba-tiba semua. Masih banyak sekali evaluasinya, sangat banyak yang harus dipelajari lagi untuk ke depannya," ungkap Vita seperti dilansir laman resmi klub, Senin.

Kini Dejan/Gloria mulai ditempa secara serius lewat keikutsertaan turnamen Eropa yang akan dimulai pekan ini. Mereka dijadwalkan turun dalam tiga turnamen mulai dari German Open, All England, dan Swiss Open.

Vita punya harapan tinggi agar Dejan/Gloria bisa menembus persaingan di top level, walau tak dipungkiri bahwa mereka akan menghadapi tantangan baru untuk berhadapan dengan jajaran ganda campuran terbaik dunia.

"Seperti kemarin kita bisa lihat di Malaysia Open, bisa tembus semifinal Super 1000. Habis itu sudah mulai ada beban, sudah mulai ada tekanan. Semua kan datang dari diri dia sendiri. Jadi tidak gampang. Masih banyak yang harus diperbaiki," Vita menjelaskan.

Selain mempertajam skill dan strategi di lapangan, Vita juga banyak berkomunikasi dengan Dejan/Gloria untuk menjaga mental anak didiknya tersebut. Vita berharap Dejan/Gloria tidak cepat puas dan terus bekerja keras demi mewujudkan mimpi di level dunia.

Sebagai pelatih, Vita melihat Dejan/Gloria punya peluang untuk masuk dalam jajaran papan atas. Namun dia juga realistis dengan adanya banyak faktor penentu di lapangan.

Faktor nonteknis seperti dana, popularitas, dan sebagainya akan menjadi tantangan yang pasti akan dialami.

"Kami banyak berkomunikasi, banyak memberi tahu ke Dejan akan begini rasanya, ke Gloria juga. Dia pernah di atas, dia pernah juga di bawah. Dia pernah juga mau lolos kualifikasi Olimpiade tapi tidak jadi. Gloria kan banyak sekali pengalamannya. Dejan yang saya tinggal push. Tapi ya memang kalau saya pribadi melihat dia memang punya kualitas itu," jelas Vita.

Baca juga: Indonesia akan hadapi Korea Selatan pada perempat final BAMTC 2023

Baca juga: Ambisi tunggal putra masih berlanjut usai rebut gelar juara Indonesia Masters di Istora