Pekanbaru (ANTARA) - Kabar wafatnya sesepuh Minang Letjen TNI (Purn) Ir. H. Azwar Anas Dt. Rajo Suleman telah menimbulkan duka mendalam bagi Ranah Minang, termasuk PT Semen Padang.
Bagi PT Semen Padang, almarhum merupakan salah satu sosok yang sukses membenahi perusahaan kebanggaan Ranah Minang itu di masa kepemimpinannya sebagai Direktur Utama tahun 1970-1977.
"Kami segenap insan PT Semen Padang menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya Bapak Azwar Anas. Beliau merupakan tokoh teladan bagi Ranah Minang dan Indonesia. Bagi PT Semen Padang jasa beliau luar biasa, karena berkat beliau perusahaan ini bisa kembali bangkit," kata Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Datuk Tumangguang Basa.
Asri mengungkapkan, pembenahan PT Semen Padang oleh Azwar Anas bertepatan dengan awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
"Pada awal kepemimpinan di PT Semen Padang, beliau tidak mendahulukan pembenahan pabrik melainkan memperbaiki mentalitas karyawan/SDM perusahaan. Ini menjadi salah satu faktor kunci kebangkitan kembali PT Semen Padang," kata Asri.
Asri mengenang, pada tahun 1971-1973 di bawah kepemimpinan Azwar Anas dilakukan rehabilitasi Pabrik Indarung I. Rehabilitasi pabrik ini dikenal dengan sebutan Proyek Pelita PN Semen Indarung. Rehabilitasi ini melibatkan teknisi-teknisi Semen Padang, kontraktor dari Sumbar, dan pengawas ahli dari Denmark.
"Yang sangat membanggakan kala itu adalah, peresmian proyek rehabilitasi Indarung I itu dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 19 Juli 1973," kata Asri Mukhtar seraya menyatakan bahwa almarhum Azwar Anas telah banyak meninggalkan legacy bagi kemajuan PT Semen Padang hingga saat ini.
"Atas jasa-jasa almarhum yang luar biasa terhadap PT Semen Padang, kami menyampaikan ribuan terimakasih semoga mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Kami juga mendoakan beliau gusnul khotimah, ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT, Aamiin," demikian Asri Mukhtar.