Kabul (ANTARA) - Pemerintahan ad hoc sementara Afghanistan memutuskan untuk mengubah bekas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) menjadi zona ekonomi guna mendongkrak aktivitas ekonomi di Afghanistan, demikian lapor Kantor Berita Bakhtar, Minggu (19/2).
Keputusan itu diambil dalam pertemuan Komisi Ekonomi, yang diketuai Wakil Perdana Menteri (PM) Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar, ungkap Bakhtar dalam laporannya. Proyek percontohan zona ekonomi itu akan dimulai dari Kabul dan Balkh, yang kemudian diperluas ke sejumlah wilayah lain di Afghanistan.
Setelah diubah menjadi zona ekonomi, pangkalan militer tersebut secara bertahap akan diserahkan kepada Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Afghanistan.
AS dan para sekutunya menarik pasukan dari Afghanistan pada Agustus 2021 dan meninggalkan pangkalan militer itu.
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi bahas bantuan, dukungan pendidikan perempuan Afghanistan
Baca juga: Afghanistan kembali terima dana bantuan kemanusiaan senilai 40 juta dolar AS
Berita Lainnya
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB