Seperempat dari total penduduk Ukraina diperkirakan berisiko alami masalah mental

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Ukraina

Seperempat dari total penduduk Ukraina diperkirakan berisiko alami masalah mental

Warga Ukraina Oleksandr Sugachov (55), yang menderita stroke, dibantu untuk naik kereta ke Dnipro dan Lviv selama upaya evakuasi dari daerah yang terkena dampak perang di Ukraina timur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Pokrovsk, Ukraina, Jumat (05/08/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis TPX IMAGES OF THE DAY/RST)

Jenewa (ANTARA) - Seperempat dari total penduduk Ukraina berisiko mengalami masalah mental yang parah akibat invasi Rusia yang kini telah berjalan selama setahun, kata penasihat khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis.

Michel Kazatchkine, penasihat khusus Kantor Regional WHO untuk Eropa, mengatakan konflik di Ukraina tidak hanya mengakibatkan kurangnya pasokan dan personel medis, tetapi juga menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mental.

"WHO memperkirakan saat ini, satu dari empat orang di Ukraina berisiko mengalami masalah kesehatan mental yang parah," kata Kazatchkine kepada wartawan.

Kazatchkine yang baru-baru ini berkunjung ke kota Dnipro di Ukraina, mengaku melihat puluhan personel militer dirawat di rumah sakit menderita kecemasan akut, depresi dan gangguan kejiwaan.

Menurut dia, kesehatan mental menjadi masalah kesehatan masyarakat yang dominan di Ukraina.

"Perang dan konsekuensinya telah menyebabkan peningkatan penggunaan zat psikoaktif legal dan ilegal."

Kazatchkine menambahkan bahwa krisis kesehatan di Ukraina diperkirakan akan menyebar ke bagian lain di Eropa Timur dan Asia Tengah, akibat penurunan laju ekonomi di Rusia yang perekonomiannya berkaitan erat dengan banyak negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya.

"Penurunan ekonomi terjadi dilatarbelakangi oleh sistem kesehatan yang rapuh dan anggaran kesehatan yang sangat terbatas," kata Kazatchkine .

Pasukan Rusia terus mengalami kemajuan dalam beberapa pekan terakhir yang dibantu oleh mobilisasi rekrutan perangnya yang baru.

Ukraina memperkirakan Moskow akan memperluas serangan secara besar-besaran menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia pada 24 Februari.

Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebut KTT Ukraina-EU 'simbol kekuatan'

Baca juga: Rusia ragukan penolakan Jerman untuk kirim pesawat jet tempur ke Ukraina


Sumber: Reuters