Kemenkeu: Sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia akan terus diciptakan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Kemenkeu: Sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia akan terus diciptakan

Tangkapan layar Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya Dialog Pakar “Peran APBN dalam Pemulihan Ekonomi” yang dipantau di Jakarta, Senin (12/12/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu)Made Arya Wijaya menyebut pemerintah akan terus mendorong penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesiadalam jangka menengah.

“Hal ini dilakukan dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, mendorong hilirisasi industri sumber daya alam bernilai tambah tinggi, serta pembangunan Energi Baru dan Terbarukan (EBT),” kata MadeAryaWijaya dalam Dialog Pakar “Peran APBN dalam Pemulihan Ekonomi” yang dipantau di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjutnya,sumber pertumbuhan ekonomi yang baru juga akan diciptakan dengan melakukan transisi kepada ekonomi hijau, memanfaatkan digitalisasi ekonomi, dan melakukan reformasi untuk sektor keuangan.

Ia mengatakan pada tahun 2023 pemerintah tetap optimis perekonomian akan tumbuh sekitar 4,7 sampai 5,3 persen secara tahunan, tetapi dampak pelemahan ekonomi global juga akan terus diwaspadai.

“APBN 2023 juga dirancang untuk tetap menjaga optimisme pemulihan ekonomi, dan pada saat yang samakewaspadaan sebagai respons terhadap gejolak global yang masih berlangsung juga perlu ditingkatkan,” imbuh MadeArya.

Adapun dalam APBN 2023 pendapatan negara diperkirakan akan mencapai Rp2.463 triliun yang ditopang oleh reformasi perpajakan dan pelaksanaan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Sementara belanja ditetapkan senilai Rp3.601,2 triliun yang diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Belanja, kata dia, akan dibuat lebih efisien, meskipun jumlahnya tidak dikurangi.

“Defisit APBN di 2023 dipatok sebesar 2,84 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) yang mencerminkan langkah penyehatan keuangan negara dan konsolidasi fiskal yang kredibel, hati-hati, dan tepat waktu,” ucap Staf Ahli KemenkeuMade AryaWijaya.