Jakarta (ANTARA) - Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tumbuh positif pada November 2022, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 204,2 atau tumbuh positif 1,6 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebutkan kinerja penjualan eceran yang tumbuh positif diperkirakan didorong tetap kuatnya pertumbuhan subkelompok sandang, kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh sebesar 0,7 persen (month-to-month/mtm). Kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, makanan, minuman, dan tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi diprediksikan melambat karena permintaan yang terbatas dan keadaan musim atau cuaca yang kurang mendukung.
Pada Oktober 2022pertumbuhan penjualan eceran secara bulanan mengalami peningkatan dengam IPR yang tumbuh sebesar 2,3 persen (mtm), membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (mtm).
Ia menuturkan perbaikan terjadi pada seluruh kelompok, didukung membaiknya kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang didorong kelancaran distribusi, diikuti subkelompok sandang yang didorong oleh program diskon yang diterapkan sejumlah ritel, serta kelompok suku cadang dan aksesori sejalan dengan berkurangnya kontraksi.
Sementara secara tahunankinerja penjualan eceran juga tercatat tumbuh positif yang tercermin dari IPR Oktober 2022 sebesar 202,7atau tumbuh positif sebesar 3,7 persen (yoy), ditopang perbaikan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasidi tengah penurunan kinerja kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya dan suku cadang dan aksesoris, serta perlambatan subkelompok sandang dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Januari 2023 menurun dan April 2023 sedikit meningkat, sejalan dengan perkiraan penjualannya. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2023 tercatat sebesar 138 menurun dari 146 pada bulan sebelumnya.
Adapun IEH April 2023 tercatat sebesar 140,8, sedikit meningkat dari 140,7 pada bulan sebelumnya yang didorong oleh kenaikan harga saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Baca juga: Gubernur BI serukan sinergi dan kolaborasi hadapi gejolak ekonomi tahun depan
Baca juga: BI perkirakan inflasi Riau 6 persen, masih bergairah untuk ekonomi
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB