London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan orang-orang tidak dapat mengharapkan negara untuk "mengatasi masalah semua orang" saat dirinya berupaya mendapatkan kembali kepercayaan publik dengan bersikap jujur tentang kesulitan ekonomi di masa mendatang.
Dalam sebuah wawancara dengan The Times, Sunak mengatakan dirinya memahami kecemasan orang-orang atas lonjakan pembayaran hipotek dan mengatakan dia akan melakukan "semua" yang dia bisa untuk "mengatasi masalah ini." Namun, dia menjelaskan ada batasan bagi pemerintah untuk melakukan intervensi.
"Benar, kami jujur tentang kesulitan yang kami hadapi. Semua orang sekarang berbicara tentang pinjaman, semua orang menghargai bahwa pemerintah tidak dapat melakukan segalanya," kata Sunak kepada surat kabar tersebut.
Sunak menolak berkomentar apakah dia mendukung janji manifesto Tory (Partai Konservatif) untuk tidak menaikkan pajak penghasilan, PPN atau asuransi nasional, menurut laporan itu. "Saya tidak akan berbicara tentang kebijakan pajak sama sekali," katanya.
Saat ditanya apakah dia mempertimbangkan tawaran tiket bersama dengan Boris Johnson dalam pemilihan kepemimpinan terakhir partainya, Sunak mengatakan "ada perbedaan yang sangat jelas antara saya dengan (Johnson) terkait fakta bahwa saya memiliki dukungan kuat dari rekan-rekan di parlemen dan saya pikir saya adalah orang yang terbaik untuk melakukan pekerjaan itu."
Sunak menjadi perdana menteri kulit berwarna pertama Inggris pada bulan lalu, memimpin salah satu era paling bergejolak dalam sejarah politik Inggris.
Baca juga: Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mundur karena salah kirim surel
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat kepada PM Inggris baru, Liz Truss
Sumber: Reuters