Jakarta (ANTARA) - Holding BUMN pangan ID Food mendukung negara–negara G20 untuk mengantisipasi krisis pangan dengan menciptakan ekosistem pangan terintegrasi melalui keseimbangan dari hulu hingga hilir.
Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa BUMN Pangan mendukung Presidensi G20 untuk berkolaborasi dalam mengatasi krisis pangan dengan memperluas ekosistem pangan yang dilakukan melalui beberapa rencana skema.
Skema tersebut di antaranya kerja sama dengan mitra strategis dalam rangka penguatan teknologi pangan, optimalisasi pemanfaatan representative office (RO) di negara-negara G20, pertukaran teknologi melalui transfer of knowledge antarnegara G20, kerja sama penelitian dalam rangka pengembangan usaha sektor hulu dan hilir pangan, hingga meningkatkan sektor perdagangan dengan menjalin kerja sama bilateral atau multilateral dengan anggota G20.
"BUMN Holding Pangan ID Food siap berkolaborasi dukung G20 untuk memperluas ekosistem pangan,” kata Frans.
Ekosistem pangan terintegrasi ID Food diciptakan sebagai upaya antisipasi krisis pangan dengan menjaga keseimbangan hulu hilir pangan bersama petani, peternak dan nelayan. Mulai dari produksi pangan di antaranya komoditas beras, jagung, gula, ikan, produksi dan budi daya day old chicken (DOC), penggemukan sapi, komoditas garam, pengolahan hasil olahan pangan, dan penyimpanan pangan (cold storage).
Di hilir pangan, ID Food juga mengelola sektor perdagangan dan logistik sebagai komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Frans melanjutkan bahwa hal ini sejalan dengan yang diamanahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk bergotong royong membangun ekosistem Indonesia sebagai kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga, kementerian, swasta, UMKM, hingga petani.
"Potensi sinergi sektor pangan dengan G20 dalam rangka antisipasi krisis pangan global cukup besar, di antaranya dengan pengembangan jaringan pasar internasional melalui penguatan produk–produk pangan dan peluang ekspor seperti ekspor komoditas perikanan Indonesia. ID Food Group telah mengekspor gurita berjenis octopus cynea grey, tuna loin ke mancanegara di tahun 2022. Kami juga mengelola pasar ikan modern sebagai sentra kuliner perikanan yang dapat dikunjungi para delegasi G20 dan menikmati sajian ikan segar produksi nelayan Indonesia,” kata Frans.
Selain perikanan, komoditas perdagangan kopi ke tingkat internasional juga turut menjadi peluang untuk memperkenalkan kopi Indonesia. Tahun 2022 ini, ID Food juga telah mengekspor kopi ke Mesir hasil dari penyerapan panen kopi petani Indonesia.
Frans menambahkan bahwa ID Food akan mendukung penguatan ketahanan pangan dan mempromosikan produk pangan berorientasi ekspor, baik produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri turunannya, agar dunia internasional semakin mengenal produk pangan Indonesia.
Baca juga: ID FOOD terapkan implementasi Sistem Resi Gudang untuk komoditas gula
Baca juga: BUMN holding pangan ID FOOD revitalisasi pabrik gula, dongkrak produksi gula nasional
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB