26 cabang dipertandingkan di Porprov Kuansing, biliard dicoret

id KONI, Porprov,kabupaten,Bengkalis,Porprov riau

26 cabang dipertandingkan di Porprov Kuansing, biliard dicoret

PB Porprov Kuansing bersama KONI Riau dan KONI Kabupaten/Kota menggelar pertemuan terkait persiapan Porprov dan juga telah ditetapkan sebanyak 26 cabang yang akan dipertandingkan nantinya pada November 2022. (ANTARA/dok)

Kuansing (ANTARA) - Hasil rapat KONI Riau bersama Ketua Harian PB Porprov Kuansing akhirnya menetapkan sebanyak 26 cabang olahraga (cabor) dipertandingkan pada Porprov X Kuansing yang dijadwalkan berlangsung pada 12 November 2022.

"Memang pada Raker KONI Riau Juni 2022 ditetapkan sebanyak 27 cabang, akan tetapi hasil kesepakatan bersama PB Porprov Kuansing, biliard dicoret karena Pengprovnya tidak ada, sehingga ditetapkan sebanyak 26 cabang yang akan dipertandingkan di Porprov nanti," ujar Ketua KONI Riau Iskandar Hoesin pada pertemuan bersama PB Porprov dan KONI Kabupaten/Kota di ruang rapat kantor Bupati Kuansing, Rabu (21/9).

Dikatakannya, untuk cabang panjat tebing akan digelar di venue yang ada di Universitas Riau (UNRI) dan renang di Sport Center Rumbai. Sedangkan cabang senam dipertandingkan di Kuansing. Untuk anggaran venue tetap dari PB Porprov dan KONI Riau hanya membantu biaya selama penyelenggaraan.

"Jadi sudah ada kesepakatan dan ketetapan terkait empat cabang olahraga tersebut, dua cabangdipertandingkan di Pekanbaru, satu di Kuansing dan biliard dicoret," kata Iskandar.

Untuk venue, kata Iskandar,selesai paling lambat pada 20 Oktober 2022 dan diharapkan juga kepada tuan rumah sebagai penyelenggara untuk mempersiapkan seluruh agenda dan juga lokasi pertandingan dengan baik.

"Saya juga berharap penyelenggaraan Porprov ini bisa sukses dan melahirkan atlet-atlet yang berprestasi untuk di persiapkan pada PON mendatang," kata Iskandar.

Sementara itu Ketua KONI Bengkalis Darma Firdaus menyambut baik dengan ditetapkan 26 cabang tersebut, akan tetapi keputusan tersebut hendaknya melibatkan juga seluruh KONI Kabupaten/Kota agar ada bukti autentik secara tertulis, karena selama ini kesepakatan selalu berubah.6

"Kita bersama KONI lainnya juga meminta dalam keputusan tersebut juga dilibatkan dengan bukti tanda tangan dalam notulen kesepakatan agar tidak ada lagi pernyataan-pernyataan blunder dari PB Porprov terkait cabor yang dipertandingkan," kata Darma.