Galeri Foto - Selamat HUT ke-65 Provinsi Riau, Bangkit bersama usai pandemi

id hut riau,gubernur riau, galeri foto

Galeri Foto - Selamat HUT ke-65 Provinsi Riau, Bangkit bersama usai pandemi

Gubernur Riau Syamsuar saat upacara HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau pada tanggal 9 Agustus 2022 genap berusia 65 tahun. Berbagai pembangunan dan kemajuan yang telah ditorehkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih lagi usai menghadapi terpaan badai pandemi COVID-19.

Meski di tengah wabah pandemi COVID-19, aktivitas ekonomi Provinsi Riau kini mulai bangkit, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Riau 4,88 persen pada triwulan II tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi Riau ini ditopang dari sektor industri pengolahan yang didominasi oleh komoditi turunan kelapa sawit yang tumbuh sebesar 26,19 persen, pertambangan dan penggalian kontribusi sebesar 24,4 persen, selanjutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan kontribusi sebesar 24,34 persen.

Gubernur Riau Syamsuar bersama WagubriEdyNatarNasutionsaat upacara HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


"Alhamdulillah, komoditas unggulan (kelapa sawit) yang sebagai penopang utama perekonomian Provinsi Riau dan aktivitas masyarakat sudah mulai normal kembali," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Pekanbaru, Senin (8/8).

Selain Pertumbuhan ekonomi, capaian realisasi investasi di Provinsi Riau untuk tahun 2021 sebesar Rp53,02 triliun, ini berarti Riau di peringkat 5 secara nasional dan peringkat 1 di luar Pulau Jawa. Capaian realisasi investasi tersebut mencapai 107,98 persen dari target yang telah ditetapkan kepada Provinsi Riau untuk tahun 2021, yaitu sebesar Rp49,1 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 61.388 orang.

Wakil Gubernur Riau Edy NatarNasution(kanan) saat upacara HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Untuk tahun 2022, telah ditetapkan target sebesar Rp60,46 triliun kepada Provinsi Riau, dan saat ini realisasi Investasi sampai dengan triwulan II (Januari-Juni 2022) telah mencapai 73,41 persen dari target Rp60,46 triliun (peringkat 5 Nasional) dengan nilai realisasi investasi Rp44,4 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 32.385 orang.

Keunggulan Provinsi Riau juga dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar kelima di Indonesia atau terbesar pertama di luar Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 5,22 persen terhadap PDB Nasional.

Gubernur Riau Syamsuar saat memberikan penghargaan sempenaHUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Di samping itu, capaian indikator makro pembangunan Provinsi Riau tahun 2021, tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2021 sebesar 72,94 poin kategori tinggi atau peringkat ke tujuh secara nasional, capaian ini meningkat sebesar 0,23 poin dibandingkan tahun 2020.

Sementara, untuk tingkat kemiskinan di Provinsi Riau juga menurun, yaitu sebesar 6,78 persen (Maret 2022) dibanding dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya 7,12 persen.

Demikian pula halnya dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau yang sebesar 4,40 persen (per Februari 2022) lebih rendah dari capaian Nasional sebesar 5,83 persen. Kemudian, pada tahun 2021 indeks daya saing daerah Provinsi Riau dengan capaian 2,9890 poin (kategori tinggi) meningkat dibandingkan pada tahun 2020 yang mencapai 2,2399 poin (kategori sedang).

Sejumlah pejabat di Pemprov Riau dan DPRD Riau saatberfoto sempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Untuk Indek Kebudayaan, Provinsi Riau pada tahun 2019 berada pada peringkat ke 7 Nasional dan pada tahun 2020 pada peringkat 4 Nasional.

Selanjutnya, dalam upaya peningkatan kemandirian desa, Pemerintah Provinsi Riau terus berkomitmen memberikan Bantuan Keuangan terhadap 1.591 desa yang dimulai dari tahun 2019 hingga saat ini. Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada desa tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan keuangan desa dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, sehingga diharapkan lebih banyak terwujudnya desa mandiri.

Sejumlah pejabat di Pemprov Riau dan DPRD Riau saatberfoto sempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Untuk diketahui, sebelum adanya BKK desa, jumlah desa mandiri di Provinsi Riau tahun 2019 hanya sebanyak 10 desa, desa maju sebanyak 163 desa, desa berkembang sebanyak 951 desa dan desa tertinggal sebanyak 422 desa, dan desa sangat tertinggal 45 desa.

"Akan tetapi, pada tahun 2022 setelah adanya program BKK kepada desa, jumlah desa mandiri sebanyak 159 desa, desa maju sebanyak 517 desa, desa berkembang sebanyak 805, desa tertinggal menurun menjadi 87 desa dan desa sangat tertinggal menurun menjadi 24 desa," papar Gubri.

Jika dilihat dari perkembangan Indeks Desa Membangun (IDM), perkembangan desa maju dan desa mandiri mengalami penambahan yang signifikan jika dilihat dari tahun 2019 hingga 2022, dengan rata-rata pertumbuhan desa maju sebesar 48,59 persen per tahun, sedangkan untuk kategori desa mandiri tumbuh sebesar 211,0 persen per tahun.

Gubernur Riau bersama istrisempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Demikian juga halnya dengan perkembangan BUMDesa di Provinsi Riau. Pada tahun 2018, jumlah BUMDesa di Provinsi Riau sebanyak 1.192 BUMDesa, dan setelah program Bantuan Keuangan Khusus kepada desa diluncurkan pada tahun 2019, hingga saat ini perkembangan BUMDesa pada tahun 2022 meningkat menjadi 1.591 BUMDesa dengan klasifikasi BUMDesa maju sebanyak 202. Kemudian, BUMDesa berkembang sebanyak 386, BUMDesa tumbuh sebanyak 442 dan BUMDesa dasar 561 Unit.

"Saat ini hanya dua Provinsi yakni Riau dan Jawa Tengah yang telah melaksanakan klasifikasi keberadaan BUMDesa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2021 tentang BUMDesa," ujar mantan Bupati Siak dua periode ini.

Gubernur Riau Syamsuardan WagubriEdyNatar Nsution saat rapat paripurna DPRD Riausempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Di tengah sejumlah capaian tersebut, Gubri tidak menepikan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Pihaknya tidak ingin timnya berpuas dengan apa yang telah dicapai. Untuk itu, ia berharap dengan dukungan semua pihak ke depannya Provinsi Riau jauh lebih baik.

Bersempena momentum HUT ke 65 Provinsi Riau tahun 2022 ini, banyak harapan dan doa yang disampaikan. Baik oleh para tokoh dan masyarakat Riau, untuk kemajuan Provinsi Riau ke depannya.

Di antaranya beberapa doa dan harapan yang disampaikan oleh pemimpin Riau terdahulu. Di antaranya Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit menyampaikan ucapan selamat atas HUT Riau. Ia berharap Budaya Melayu tetap menjadi jati diri Provinsi Riau.

Sejumlah pejabat mantan pejabat Pemprov Riau saatberfoto sempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


Selanjutnya, mantan Gubernur Riau Rusli Zainal mengajak masyarakat Riau untuk bersatu menuju Riau yang maju, cemerlang, gemilang dan terbilang.

Begitu juga dengan mantan Gubernur Riau, Wan Abubakar juga turut menyampaikan ucapan selamat atas HUT 65 Provinsi Riau. Ia berharap Riau semakin unggul dan semakin maju. Kemudian, mantan Gubri lainnya, Arsyadjuliandi Rachman mengucapkan tahniah dan selamat hari jadi Provinsi Riau. Dan berpesan agar Melayu tetap dijulang.

Wakil Gubernur Riau pada masanya, Mambang Mit turut menghaturkan doa dan harapan. Ia mengajak untuk bersatu menuju Riau lebih baik. Menurutnya, momentum hari jadi adalah momentum berbenah diri dan negeri.

Peserta rapat paripurna DPRD Riau saatberfoto sempena HUT ke-65 Provinsi Riau. (ANTARA/dok)


"Mari bersama menyongsong masa depan dengan mempererat persatuan dan persaudaraan, berdayakan berbagai potensi untuk keadaan menjadi lebih baik. Doa dan harapan diselaraskan dengan optimalisasi usaha dan kerja kita bersama. Tahniah, semoga Riau semakin aman dan damai," ucap Mambang Mit.

Terakhir, Gubri pada masanya, Wan Thamrin Hasyim, mengucapkan selamat hari jadi ke-65 Provinsi Riau. Ia berharap semoga Provinsi Riau menjadi negeri yang berkah dan dilindungi oleh Allah SWT.

"Tahniah hari jadi ke 65, Provinsi Riau Unggul," tutupnya. (ADV)