Siak (ANTARA) - Tempat Wisata Embung Terpadu Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, telah memberikan pendapatan bagi Pemerintah Kampung (desa) setempat hingga puluhan bahkan ratusan juta setahun hasil dari jasa permainan wahana-wahana yang disediakan.
"Tahun 2021 kita dapat Rp60 juta. Tahun ini lebaran kemarin saja perputaran uangnya Rp116 juta, itu termasuk omzet warga yang berjualan," kata Penghulu (kepala desa) Kampung Dayun, Nasya Nugrik di Siak, Kamis.
Dia mengatakan sistem keuangannya adalah berbagi sama-sama 50 persen untuk operasional kelompok sadar wisata dan kas kampung (desa). Pokdarwis tersebut merupakan Unit Jasa Wisata di Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) yang beranggotakan 12 orang.
Pembangunan Objek Wisata ini dimulai sejak adanya Kawasan Hijau dan Olahraga Kampung Dayun pada akhir 2019. Sementara itu di belakangnya dibuat embung sebagai cadangan air untuk kemarau tahun 2018 dengan menggunakan dana desa sekitar Rp300 juta.
Ini dibuat karena Dayun sering terjadi kebakaran hutan dan lahan dan sampai saat ini masih terdaftar sebagai sumber air badan penanggulangan bencana daerah. Lahan seluas 2,6 hektare tersebut merupakan aset Pemerintah Kabupaten Siak yang selanjutnya diserahkan kepada Pemkam Dayun.
Lalu pada 2019 karhutla sudah tidak berkurang dan terlintas ide untuk memanfaatkan embung tersebut. Daripada jadi semak belukar dibuat berbagai wahana wisata seperti bebek air, sepeda air, flying fox di atas embung, dan lainnya.
Saat ini Embung Terpadu Dayun sudah ada berbagai wahana permainan seperti "shaking bridge", " Monkey Bridge", jembatan, dan kreasi lain yang kekinian. Hal tersebut selain berkat dukungan kelompok sadr wisata juga dari perusahaan terdekat yakni Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu dari awal pembuatan Kawasan Hijau dan Olahraga Kampung Dayun.
Selanjutnya untuk Embung Terpadu Dayun BOB membantu toilet, pendopo atau gazebo yang disewakan Rp250 ribu satu hari, dan jembatan-jembatan dari besi yang "instagramable" serta pembangunan dua homestay. "Kita belum ada tiket masuk, hanya bayar wahana permainan Rp10 ribu. Ada juga sewa pendopo atau gazebo Rp250 ribu satu hari, " ungkap Nasya.
Pihaknya juga sudah menyusun nota kesepahaman dengan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Riau dalam jasa pengelolaan Wisata Danau Zamrud. Pokdarwis Dayun bisa sediakan mobil dan perahu ke danau gambut terbesar kedua di dunia itu.
"Ada paketnya sehari atau menginap, harga sedang dirumuskan. Minimal enam orang dengan makan semua Rp3 juta di pondok masyarakat tepi danau," ulasnya.
Kampung Dayun saat ini sedang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2022. Sekarang sedang bersiap menyambut kedatangan tim penilai dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.