Rengat, 19/9 (antarariau.com) - Sebanyak 24 desa tahun 2013 di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menikmati bantuan modal dari Program Pemberdayaan Desa (PPD) yang disalurkan melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) dengan total 16.926 pelaku usaha kecil dan menengah
"Dari jumlah tersebut, dana yang sudah bergulir mencapai Rp133 miliar lebih dengan tingkat pengembalian mencapai 95,60 persen, ini menunjukan adanya peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat Indragiri Hulu," kata Koordinator Daerah (Korda) PPD Kabupaten Inhu, Mulyadi, di Rengat, Kamis.
Ia mengatakan, program pemberdayaan desa melalui UED-SP sudah berjalan sejak tahun 2005 silam. Program ini dibiayai dari sharing anggaran antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Pemerintah kabupaten Indragiri Hulu. Dimana setiap desa akan menerima modal senilai Rp500 juta untuk disalurkan kepada sejumlah pelaku usaha kecil yang brada diwilayah Indragiri Hulu.
Penerima bantuan modal tersebut merupakan pelaku usaha kecil di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dagang dan jasa. Selain itu, usaha yang dilakukan legal yang memenuhi persyaratan penerima.
"Tahap awal bantuan modal yang diberikan berkisar antara Rp10 hingga Rp15 juta. Tetapi jika usaha yang dijalankan tersebut sudah berkembang, bantuan modal dapat ditingkatkan hingga mencapai Rp30 juta," sebutnya.
Menurutnya, hingga tahun 2013 ini, dari 194 desa di Kabupaten Inhu, UED-SP sudah ada di 98 desa dan kelurahan. Bahkan 10 diantaranya sudah menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola secara mandiri.
10 desa yang sudah memiliki BUMDes diantaranya Desa Simpang Kota Medan, Sungai Dawu, Rimpian, Seresam, Kuala Mulya, Gudang Batu, Talang Mulya, Semelinang Tebing, Pematang dan Titian Resak.
