Bengkalis (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso berharap kepada organisasi kepemudaan, khususnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk tetap menjalankan program pencegahan narkoba melalui seminar penyuluhan anti narkoba.
“Tak perlu menunggu berdirinya BNNK baru melakukan kegiatan, silakan teruskan kegiatan pencegahan seperti seminar, libatkan para pemuda dan remaja karena mereka yang rentan, seminar bisa dibuat tidak mesti di gedung, bisa juga di kampus-kampus dan sekolah, adakan secara road show karena rata-rata yang terkenaadalah anak anak muda,” ujar Bagus ketika menerima kunjungan Pengurus Cabang PMII Kabupaten Bengkalis, Rabu (29/6).
Bagus Santoso juga mengapresiasi pemuda yang peduli tentang narkoba. Bagus juga mengajak semua elemen masyarakat dan kepemudaan untuk bergerak bersama memberantas peredaran narkoba.
“Narkoba bisa menjerat pejabat, rakyat dan mahasiswa, karena itu perkuat diri kita dan keluarga dengan agama,” pungkas Bagus.
Dijelaskan Wabup, kewenangan pembentukan BNNK sepenuhnya dimiliki oleh BNN Pusat. Untuk wilayah Bengkalis, Dumai dan Rohil berada di bawah kendali Kantor BNNK Dumai, kendati sudah ada BNKK Dumai Wabup tetap mendukung jika Bengkalis memiliki BNNK sendiri.
“Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat mendukung jika BNNK berdiri di Bengkalis, usulan pembentukan BNNK harus disampaikan oleh masyarakat dan adik-adik mahasiswa, selain itu juga masih banyak persyaratan lain yang harus dipenuhi. Saat ini Pemkab Bengkalis melalui Kesbangpol sedang melakukan kajian akademik terkait BNKK,” terang Bagus.
Ketua Umum PC PMII Kabupaten Bengkalis Mujib Rizki mengungkapkan, kedatangannya bersama pengurus untuk menyampaikan sejumlah program PC PMII yang konsern terhadap pemberantasan narkoba, dan berencana membentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Bengkalis.