Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Riau bersama Forum Anak Riau mengajak 20 anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pekanbaru, Rumbai, berani menyampaikanaspirasi dan kebutuhan mereka.
"Untuk itu, dalam kegiatan ini mereka diajak 'Berbual' akronim dari 'berbincang-bincang, bertemu-mengenal', yang artinya juga berani mengemukakan pendapat dan keinginan," kata Kepala Bidang Kelembagaan Tumbuh Kembang dan Pemenuhan Hak Anak Dinas P3AP2KB Provinsi Riau Sri Hemala Melayu dalam keterangannya di Pekabaru, Selasa.
Acara yang dibuka Kepala LPKA Kelas II Pekanbaru Sugiyantoitu diikuti 20 anak. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Forum Anak Riau (FAR), wadah partisipasi anak yang anggotanya terdiri atasperwakilan dari kelompok anak atau kelompok kegiatan anak atau perseorangan, yang dikelola oleh anak dan dibina oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Sugiyanto mengucapkan terima kasih atas kedatangan Dinas P3AP2KB Provinsi Riau dan FAR yang telah berkunjung ke LPKA Kelas II Pekanbaru, di Rumbai itu.
"Masa depan anak binaan tidak serta merta menjadi tanggung jawab LPKA sebagai institusi pembina, namun juga membutuhkan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak termasuk dinas terkait dan masyarakat," katanya.
Mereka, katanya, butuh pendidikan, perhatian, dan kasih sayang agar menjadi manusia yang beriman, berilmu, dan berbudi pekerti.
Sri Hemala Melayu pada kesempatan itu memotivasi anak binaan penghuni LPKA Pekanbaru selalu bergembira walaupun sedang "tinggal di asrama" pembinaan.
"Anak-anakku semua, jangan sesekali kamu berputus asa. Tetaplah bersemangat dan tekadkan niat terbaik dalam hidupmu. Berusahalah meraih masa depan yang cemerlang," pesannya.
Anak binaan diajarkan juga bagaimana cara menyampaikan aspirasi, memecahkan suatu masalah, dan kerjasama dalam tim.
Penghuni LPKA per 28 Juni 2022 tercatat sebanyak 71 orang dengan kapasitas hunian/tampung LPKA Kelas I Pekanbaru di Rumbai adalah sebanyak 160 orang.
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Mhd. Jahari Sitepu juga turut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang turut memperhatikan nasib anak binaan yang berada di LPKA Pekanbaru.
Ia menyebutkan banyak faktor yang menyebabkan anak binaan tersandung masalah hukum, untuk itu menjadi tanggung jawab bersama untuk membina mereka agar menjadi manusia yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.
"Masa depan bangsa ini berada di tangan dan pundak anak-anak. Melindungi kepentingan terbaik bagi anak sama artinya melindungi masa depan bangsa kita dan umat manusia. Maka dari itu, marilah kita sebagai orang tua maupun masyarakat untuk mengajarkan segala kebaikan kepada mereka agar kelak mereka menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan agama,” pesan Jahari.
20 anak binaan LPKA Pekanbaru diajak berani sampaikan aspirasi
" Banyak faktor yang menyebabkan anak binaan tersandung masalah hukum".