Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Azerbaijan sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang energi yang mencakup pengembangan minyak dan gas (migas), energi alternatif, dan energi terbarukan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri ESDM Indonesia dan Menteri Energi Azerbaijan pada 30 April 2021.
"Kami mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Energi Azerbaijan dan jajarannya untuk bekerja sama sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani Menteri Energi Azerbaijan dan Indonesia," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Tutuka menyampaikan Ditjen Migas dan SKK Migas memfasilitasi pertemuan antara Pertamina Hulu Energi dan perusahaan pelat merah Azerbaijan bernama SOCAR, serta juga perusahaan lainnya dan mendapat sambutan positif.
Selanjutnya Pertamina Hulu Energi akan menindaklanjutinya dengan menyampaikan potensi lapangan-lapangan migas secara lebih detail, kriteria atau keinginan spesifik dan sebaliknya potensi yang bisa dilakukan kerja sama dari pihak Azerbaijan.
"Pertamina Hulu Energi akan berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan Azerbaijan. Kedutaan Besar RI untuk Azerbaijan yang dipimpin Dubes Hildi Hamid sangat membantu dan mendukung terselenggaranya pertemuan ini dan ke depan akan membantu memantau bersama kami perkembangan tindak lanjut tersebut," kata Tutuka.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama ini dapat dikonkritkan mengingat Azerbaijan merupakan negara strategis dengan potensi migas besar dan kemampuan mengembangkan energi terbarukan yang kuat, sehingga menjadi tumpuan negara-negara di sekitarnya dan bahkan juga untuk negara-negara di Eropa.
Tutuka menjelaskan Indonesia dan Azerbaijan telah melaksanakan The 1st Indonesia-Azerbaijan Energy Forum pada 1 Februari 2016 di Baku, Azerbaijan.
Pertemuan itu menyepakati peningkatan kerja sama bidang migas, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan, capacity building, serta mendorong Pertamina dan SOCAR untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama bisnis ke bisnis.
Pada 2019 Pertamina dan SOCAR telah menandatangani nota kesepahaman bisnis ke bisnis dan melakukan konferensi video yang digelar BPPK Kementerian Luar Negeri. Selanjutnya pada tahun kedua negara rencananya akan menyelenggarakan kelompok kerja minyak dan gas bumi yang waktunya akan ditentukan kemudian.
Baca juga: DPR wacanakan proyek panas bumi masuk dalam tupoksi SKK Migas
Baca juga: BPH Migas dan PGN lakukan uji petik jaringan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB