Pertamina Dumai kembangkan Kampung Gambut Berdikari di Sei Pakning

id Pertamina Dumai,Pertamina

Pertamina Dumai kembangkan Kampung Gambut Berdikari di Sei Pakning

Kunjungan kerja Wamen LHK RI beberapa waktu lalu di lokasi program kampung gambut berdikari Pertamina Sei Pakning Bengkalis. (ANTARA/dok)

Dumai (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai kembangkan program Kampung Gambut Berdikari di Kecamatan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis untuk mendukung upaya pengurangan risiko bencana kebakaran hutan gambut dan pengendalian perubahan iklim.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Kilang Internasional Isnanto Nugroho didampingi GM KPI Refinery Unit II Dumai Permono Avianto menyebut bahwa program mitigasi kebakaran hutan gambut melibatkan warga di Sei Pakning ini bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Sejumlah program sudah berjalan diantaranya, penguatan kelompok masyarakat peduli api, pengembangan pertanian Nanas terintegrasi, pengembangan pertanian lahan gambut dengan sistem poligowo.

Kemudian, pelestarian arboretum gambut, pengembangan budidaya Lebah Madu Hutan gambut serta program edukasi kepada anak dan generasi muda melalui sekolah cinta gambut. Arboretum Gambut menjadi tempat pelestarian flora khas gambut seperti kantong semar (Nepenthes sp) dan pertama dikembangkan di Pulau Sumatera.

Program Kampung Gambut Berdikari juga bagian dari upaya mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, penanganan perubahan iklim dan menjaga ekosistem daratan.

"Program RU II Sei Pakning sejak 2017 ini lahir dari keinginan masyarakat untuk bersama mencegah dan memitigasi bencana kebakaran hutan gambut, dimulai dari Kecamatan Bukit Batu, dan kini sudah dikembangkan hingga Kecamatan Siak Kecil dan Bandar Laksamana Bengkalis," kata Isnanto baru ini kepada wartawan di Dumai.

Dijelaskan, dari program mitigasi kebakaran hutan gambut berbasis masyarakat ini telah mengantarkan Kilang Sei Pakning memaparkan keberhasilan program dalam ajang internasional, yakni pada Conference of the Parties di Madrid pada 2019 dan ajang United Nations Framework Confention on Climate Change, Galsgow 2021.

Bahkan keberhasilan program ini mendapat apresiasi dari Kementerian LHK RI dengan dikunjungi langsung Wakil Menteri LHK Alue Dohong guna melihat langsung upaya masyarakat, lembaga dan dunia usaha dalam mendukung upaya mitigasi kebakaran hutan gambut serta pengendalian perubahan iklim.

Saat kunjungan kerjanya, Alue Dohong menilai bahwa Program Kampung Gambut Berdikari ini menjadi unggulan Kilang Sei Pakning, dan sebagai pemilik gambut terluas, bisa diterapkan juga di wilayah lain, dan Indonesia harus menyuarakan lebih keras lagi di tingkat internasional.

"Terutama mengenai peran dalam restorasi gambut terhadap mitigasi dan pengendalian perubahan iklim, termasuk dalam upaya pencapaian Nationally Determined Contribution Indonesia," kata Wamen Alue Dohong.

Aloe Dohong juga melakukan penanaman Nephentes dan diketahui bahwa di lokasi itu sudah terdapat total 26 jenis vegetasi flora dengan 2 spesies di antaranya adalah flora langka dan dilindungi yaitu Nepenthes Spectabilis (Vurnerable) dan Nepenthes Sumatrana (Critically Endangered).

Dia menilai program yang sudah dijalankan Kilang Sei Pakning sejak tahun 2017 ini terus berkembang dengan berbagai inovasi dan menjadi inisiator penyelamatan lahan gambut.

Diantaranya, inovasi nozzle gambut sebagai alat pemadaman kebakaran hutan di lahan gambut, pemanfaatan sumur hydrant sebagai sumur portable bisa digunakan untuk antisipasi karhutla dengan cepat.

"Gambut ini merupakan kekayaan alam sekaligus aset ekonomi, sehingga harus bijak dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Kami melihat upaya yang dilakukan di Sei Pakning dari tahun ke tahun terus berkembang," demikian Wamen LHK Alue Dohong.