Jakarta (ANTARA) - Honda Motor Co Ltd Jepang menganggarkan 8 triliun yen atau sekitar Rp915 triliun untuk penelitian dan pengembangan selama satu dekade ke depan, dengan target meluncurkan 30 model kendaraan listrik secara global pada tahun 2030.
"Selama 10 tahun ke depan, kami akan menginvestasikan sekitar 8 triliun yen dalam biaya penelitian dan pengembangan," kata Chief Executive Honda Toshihiro Mibe, dikutip dari Reuters pada Rabu, di mana 8 triliun yen kurang lebih setara dengan 64 miliar dolar AS atau sekitar Rp915 triliun.
Sebagian besar dari investasi tersebut dialokasikan untuk elektrifikasi dan teknologi perangkat lunak. Sekitar 43 miliar yen atau setara kurang lebih Rp4,9 triliun untuk produksi baterai solid-state, yang ditargetkan akan dimulai pada musim semi 2024.
Honda menargetkan akan memproduksi 2 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2030 demi mendapatkan pangsa pasar yang tumbuh cepat di sektor kendaraan listrik. Diketahui, pangsa pasar kendaraan listrik kini masih dipimpin oleh Tesla.
Honda juga mengatakan ingin membangun jalur produksi kendaraan listrik khusus di Amerika Utara, di mana perusahaan juga akan membeli baterai Ultium dari General Motors. Selain kemitraan dengan GM, Honda juga mempertimbangkan untuk mendirikan perusahaan patungan untuk produksi baterai di sana.
Diketahui bahwa Mibe telah membuat sejumlah pernyataan yang cukup berani mengenai kendaraan listrik meski baru setahun bekerja.
Pada Maret, perusahaan mengatakan akan bekerja sama dengan Sony Corp untuk mengembangkan kendaraan listrik dan mulai menjual model pertama pada tahun 2025. Tahun lalu, Honda menargetkan 100 persen kendaraan listrik pada tahun 2040.
Baca juga: Permintaan mobil baru ditaksir naik 16 persen jelang mudik lebaran
Baca juga: Pemesanan kendaraan All New Honda BR-V hingga saat ini tercatat 7.016 unit