Siak (ANTARA) - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Siak mendatangi Bupati Siak Alfedri,Kamis, dalam rangka audiensi terkait fakta-fakta terkini yang menjadi perbincangan publik terutama kelangkaan solar bersubsidi dan melambungnya harga minyak goreng.
Kehadiran mereka disambut Bupati Siak Alfedri bersama Sekda Kabupaten Siak Arfan Usman, Kepala Kantor Kesbangpol Siak, Syamsurizal dan jajaran. Sekretaris MPC PP Agus Saputra mengatakan pihaknya menyusuri informasi yang menjadi keluhan masyarakat dan hal yang paling banyak dikeluhkan warga ternyata kelangkaan solar dan mahalnya harga minyak goreng.
“Kami ingin menyampaikan temuan-temuan kami di tingkat bawah kepada Pak Bupati, dan barangkali sudah ada upaya yang dilakukan menjawab keluhan masyarakat jamak ini,” kata Agus.
Ia juga mengajak Alfedri untuk membahas penyebab dari timbulnya masalah tersebut. Seperti ketika harga minyak goreng naik barangnya gampang didapat di pasaran tapi ketika harga murah barangnya amat sulit ditemukan.
Wakil Ketua MPC Pemuda Pancasila Siak Rolis Muchtar juga menyampaikan hal tersebut. Dia mendesak Pemkab Siak bisa berupaya maksimal mengatasi permasalahan tersebut agar masyarakat tidak gaduh.
“Dengan adanya masalah-masalah tersebut, kami melihat ada kelompok tertentu yang menyeret-nyeret masalah itu ke arah politik. Kami tentu tidak mau demikian, adanya propaganda kelompok berkepentingan politik terhadap masyarakat sehingga menurut hemat kami perlu dicarikan solusinya,” ujar dia.
Dalam audiensi itu, juga dikemukakan bahwa masih ada oknum yang memainkan solar bersubsidi di SPBU yang ada di Kabupaten Siak. Ormas ini menemukan adamobil modifikasi tangki yang selalu melansir solar di banyak SPBU untuk keperluan pribadi atau kelompok tertentu. MPC Pemuda Pancasila meminta Pemkab Siak benar-benar melakukan pengawasan terhadap hal ini.
Sementara itu Alfedri dan Arfan Usman mengapresiasi pembahasan menyangkut kepentingan masyarakat banyak ini. Artinya, ada kepedulian bersama melihat fakta-fakta lapangan dewasa ini. Ini adalah saran yang membangun bagi kami di pemerintah.
Namun demikian, pihaknya sudah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi kelangkaan solar dan kenaikan harga minyak goreng. Tetapi hukum pasar kadang-kadang membantah semua upaya yang diberlakukan.
“Terkait kelangkaan solar, kuota di masing-masing SPBU memang jauh dikurangi, hanya 8.000 kilo liter per sekali antar. Akibatnya terjadi penumpukan mobil yang menunggu antrean,” ungkap dia.
Terkait hal tersebut pihaknya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah mendorong pihak SPBU untuk mematuhi ketentuan. Supaya stok biosolar dapat terbagi ke banyak pemilik mobil yang membutuhkan.
“Mobil plat merah kecuali ambulans dan Damkar tidak dibolehkan. Kami minta pihak SPBU jangan takut untuk menolaknya. Terkait adanya mobil modifikasi tangki kami juga minta Disperindag mengawasinya dan bekerja sama dengan pihak SBPU,” kata dia.
Terkait kelangkaan minyak goreng sebelum harga melambung tinggi, pihaknya juga pernah melakukan operasi pasar. Persoalan yang terjadi saat ini, di Kabupaten Siak tidak ada distributor besar sehingga distributor kecil yang ada mengambil harga mahal dari pemasoknya.
“Tetapi ini tetap akan menjadi kajian kami dan segera kami carikan solusinya,” sebut dia.
Pemuda Pancasila datangi Bupati Siak, pertanyakan kelangkaan solar dan minyak goreng
Ada mobil modifikasi tangki yang selalu melansir solar di banyak SPBU untuk keperluan pribadi atau kelompok tertentu,