Ratusan ibu-ibu di Kandis belajar kelola keuangan modern bersama PNM

id Ratusan, ibu-ibu, Kandis, mengelola, keuangan, moderen,PNM,Mekaar kandis

Ratusan ibu-ibu di Kandis belajar kelola keuangan modern bersama PNM

Ratusan kaum ibu di Kandis belajar mengelola keuangan moderen dan mengenal bank yang diselenggarakan PNM, Siak, Rabu (30/3/2022). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Senyum sumringah terpancar dari wajah Sri Mulyati (35) warga Kampung Jawa, Kandis, Siak. Ini adalah kali pertama dia mendapatkan bantuan modal usaha dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, lewat program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Selain bantuan modal, ia juga mendapatkan pelatihan mengelola keuangan modern lewat pelatihan literasi keuangan untuk perempuan UMi yang ditaja oleh PT PNM Persero dengan Program Pengembangan Kapasitas Usaha Holding Ultra Mikro (UMi), bertema literasi keuangan untuk perempuan UMi.

"Saya senang baru dapat pinjaman Rp3 juta dari Mekar, ini baru pertama kali berkat ibu ketua yang menawarkan," kata Sri Mulyati saat dijumpai di Kandis, Rabu.

Sri Mulyati mengaku sangat terbantu lewat pinjaman ini karena bisa menambah modal usaha jualan pakaian yang selama ini kesulitan modal.

Selama ini, ia belum tahu cara untuk mendapatkan bantuan pinjaman modal murah, tidak berbelit-belit, dikarenakan usahanya masih kecil dan tidak dipercaya oleh bank untuk meminjam, beruntung bertemu Mekar wanita muda itu mendapat solusi.

"Uang ini saya pakai menambah pakaian yang akan dijual, angsuran per minggunya semoga sanggup tertutupi hanya Rp75.000," katanya.

Bukan cuma dia, ada sekitar 100 kaum perempuan lagi di Desa Kandis yang ikut literasi keuangan tersebut.

"50 kaum ibu dari Desa Tapung Hilir dan 50 dari Kandis , semua ini nasabah PNM," kata

Pimpinan PT PNM Cabang Pekanbaru Turmuzi.

Turmuzi mengatakan, sejak PNM berdiri di Riau saat ini sudah terdapat 249 ribu nasabah.

"Sedangkan di Kandis kini ada 3.800 nasabah, jumlahnya berkembang pesat," kata dia.

Ditambah lagi sejak PNM sudah holding dengan BRI dan Pegadaian maka sosialisasi dan kegiatan literasi keuangan semakin gencar dilakukan.

PNM yang dikenal lewat program Mekaar terus berusaha membantu kaum ibu-ibu yang ingin mengembangkan usaha dengan sistem kelompok beranggotakan 10 orang dan melaksanakan pertemuan kelompok mingguan (PKM).

"PNM saat ini peduli kepada ibu-ibu yang membutuhkan akses keuangan tetapi tidak bisa ke bank, kami harapkan yang nanti dapat pelatihan bisa meningkatkan pendapatannya," katanya.

PNM tidak hanya memberikan modal tetapi pelatihan, sering sekali ibu-ibu ini tidak membuat laporan keuangan sederhana, misalkan modal jualan sayur Rp1 juta itu digunakan untuk semua, tidak dipisah antara modal dan keuntungan.

"Diharapkan dengan pelatihan ini kaum ibu sudah bisa memisahkan keuangan kebutuhan keluarga dan modal usaha, saya yakin kalau para ibu-ibu serius dan ada kemauan dari diri sendiri maka usaha itu akan maju," katanya.

Sementara itu Camat Kandis di wakili Kasi Trantip Kandis Dedi, menyambut baik pelatihan PNM, khususnya bagi kaum ibu yang selama ini selaku bendahara keluarga.

"Cara ini sangat bermanfaat dapat mengedukasi masyarakat serta dapat memberikan modal usaha dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Kandis," kata Dedi.

Masyarakat diharapkan mengikuti semua apa yang disampaikan dan bisa mengambil manfaat berupa pinjaman untuk meningkatkan taraf hidup.

"Sebagai pemerintah Kecamatan Kandis kami juga berpesan, saat ini masih pandemi COVID-19 bagi yang belum vaksin agar mengikuti di puskesmas," katanya.

Perwakilan Regional BRI Pekanbaru, Indra Doni mengatakan Holding Ultra Mikro adalah kolaborasi antara tiga BUMN bertujuan mendukung UMKM dI Indonesia, ada BRI ada Pegadaian ada PNM. Ketiga ini bekerjasama membentuk, membangun UMKM yang statusnya ultra mikro.

Ia menjelaskan mengapa yang perlu mendapatkan pelatihan keuangan kaum ibu, karena perempuan tercatat sebagai bendahara dan hampir 60 persen pengelola keuangan rumah tangga adalah perempuan.

Memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha, memudahkan untuk mendapatkan pinjaman lanjutan atas dasar laporan keuangan yang sudah ada.

Tujuannya membantu masyarakat ultramikro dari keuangan non formal atau rentenir. Mempermudah masyarakat mendapatkan keuangan dengan bunga rendah dan terakhir membuka akses keuangan perbankan.

"Kami berkomitmen akan memberikan layanan yang maksimal agar UMKM tetap eksis di masa pandemi COVID-19," kata Indra Doni.

Dalam pelatihan ini kaum perempuan juga diajarkan cara membuka rekening di bank sebagai cara untuk mengelola keuangan moderen mereka juga dibekali buku rekening tampa biaya dan mendapatkan ATM.

"Dengan adanya kerjasama usaha ibumakin berkembang, orang yang berusaha dari awal dipisahkan antara modal dan untung 80 persen berhasil untuk berkembang," tukasnya.