Lukman Edy Janji Tuntaskan Konflik Agraria di Riau

id lukman edy, janji tuntaskan, konflik agraria, di riau

Lukman Edy Janji Tuntaskan Konflik Agraria di Riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Lukman Edy berjanji akan menuntaskan konflik-konflik agraria di Provinsi Riau jika dia terpilih menjadi gubernur menggantikan Rusli Zainal.

"Persoalan ini seharusnya memang menjadi tanggungjawab pemerintah karena hanya pemerintah yang mampu menyelesaikannya," kata Lukman Edy di Pekanbaru, Minggu.

Ketika itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini juga tengah menjamu tamu dari kalangan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Suku Sakai dan Melayu Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Lukman Edy juga merupakan calon Gubernur Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang menempatkan Ketua DPD PDI Perjuangan Riau, Suryadi Khusaini sebagai wakilnya.

Kelompok ini juga mengadukan persoalan konflik agraria dengan PT Adei atas lahan seluas 2.000 hektare yang dijanjikan bakal diserahkan hak guna usahanya ke masyarakat.

Ketua Kelompok Masyarakat Suku Sakai dan Melayu Kecamatan Pinggir, Mustar, mengatakan sebanyak 2.000 hektare lahan yang rencananya untuk masyarakat itu, telah disepakati oleh PT Adei sejak beberapa tahun silam.

"Namun hingga saat ini nggak juga direalisasikan dengan alasan yang tidak kami fahami. Kami juga telah mengadukan hal itu ke pemerintah melalui Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, namun juga belum mendapat respon yang baik," katanya.

Konflik agraria di Kecamatan Pinggir, Bengkalis, merupakan satu dari sekian banyak kasus yang sama terjadi di Provinsi Riau.

Sejumlah lembaga adat di Riau sebelumnya juga telah menyuarakan dukungan untuk diselesaikannya konflik-konflik agraria di Riau.

Semisal Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) yang sebelumnya juga telah mengagendakan untuk memetakan konflik agraria yang melibatkan masyarakat adat di Riau.

Ketua Umum LAM Riau Drs Al Azhar, mengatakan persoalan konflik agraria yang melibatkan masyarakat adat di Riau, semakin lama bukan semakin berkurang, tetapi justru semakin meningkat.

Pentingnya pemetaan konflik agraria di Riau dari perspektif adat Melayu, akibat banyaknya klaim penggunaan hak-hak adat.

Dari data yang ada, kata dia, konflik agraria yang melibatkan masyarakat adat yang diterima LAM Riau mencapai 261 titik dan jumlah itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Riau.